Dominasi TikTok sebagai platform media sosial terpopuler tampaknya mulai goyah. Beberapa indikator menunjukkan perlambatan bahkan penurunan popularitas aplikasi ini, memunculkan pertanyaan apa yang menyebabkan “kejayaan TikTok mulai runtuh”? Banyak alasan yang menyebabkan ini, termasuk strategi perusahaan yang mengenai e-commerce melalui fitur TikTok Shop, yang menjadi faktor yang mengurangi penggunaan aplikasi. Selain itu, TikTok juga harus menghadapi kontroversi dan kritik terhadap konten yang disajikan di dalamnya
Strategi perusahaan TikTok untuk mengenalkan fitur e-commerce melalui TikTok Shop telah mempengaruhi penurunan penggunaan aplikasi. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membeli produk secara langsung dari dalam aplikasi, tetapi ini juga menyebabkan penggunaan aplikasi menjadi lebih tujuan-tujuan. TikTok juga harus menghadapi kontroversi dan kritik terhadap konten yang disajikan di dalamnya. Konten negatif yang disajikan di dalam aplikasi telah membuat beberapa lapisan masyarakat merasa bahagia dengan aplikasi yang saat itu dianggap penuh dengan konten negatif
Penggunaan aplikasi TikTok telah menurun, sehingga aplikasi ini berada di urutan kelima dalam sektor MAU (Pengguna Aktif Bulanan) di bawah Meta, yang masih merupakan raja media sosial.
Penelitian menunjukkan bahwa faktor pengetahuan, ekonomi, dan hiburan dominan dalam penggunaan TikTok. Faktor pengetahuan dengan pertanyaan setujukah Anda jika banyak video tutorial dalam aplikasi TikTok mendapatkan respon 57,7% dari responden dengan sangat setuju. Posisi kedua yakni faktor ekonomi dengan total 53,8% sangat setuju dari pertanyaan setujukah Anda jika aplikasi TikTok dapat berguna untuk memasarkan produk dengan mudah dan meluas. Sedangkan yang ketiga yaitu faktor hiburan 50%
TikTok yang sekarang masih merupakan platform yang sangat populer dengan jutaan pengguna di seluruh dunia, tantangan yang dihadapinya dapat mengancam dominasinya dalam waktu yang akan datang. Untuk mengatasi masalah ini, TikTok dan perusahaan induknya, ByteDance, harus terus berupaya untuk meningkatkan keamanan dan privasi data, merespons kritik dengan cepat, dan tetap relevan dengan tren dan preferensi pengguna. Juga, untuk bisa mempertahankan tahtanya sebagai “raja” media sosial, TikTok perlu mengatasi permasalahan yang ada dan terus menghadirkan pengalaman pengguna yang menarik dan menghibur.
