Era mobil bensin tampaknya akan segera berakhir. Sekelompok peneliti asal Korea Selatan menemukan cara membuat mobil listrik bisa melaju hingga 1.000 kilometer dengan sekali pengisian daya.
Penemuan ini dipimpin oleh Professor Kim Tae-hoon dari Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST). Timnya mengembangkan baterai lithium-ion baru yang memiliki kepadatan energi dua kali lipat dari baterai yang ada saat ini.
Baterai baru ini mampu menyimpan energi 350 Wh/kg, dibandingkan dengan baterai lithium-ion konvensional yang hanya 150-200 Wh/kg. Hal ini berarti mobil listrik yang menggunakan baterai baru ini dapat menempuh jarak dua kali lipat lebih jauh dengan sekali pengisian daya.
“Penemuan ini merupakan terobosan besar dalam pengembangan baterai mobil listrik,” kata Professor Kim. “Dengan baterai ini, mobil listrik bisa menjadi lebih kompetitif dengan mobil bensin.”
Penemuan ini masih dalam tahap awal pengembangan dan belum dikomersialkan. Namun, para peneliti yakin bahwa baterai baru ini dapat diproduksi secara massal dalam waktu 5-10 tahun ke depan.
Jika baterai baru ini benar-benar dapat diproduksi secara massal, maka hal ini akan menjadi tonggak sejarah bagi industri otomotif. Mobil bensin akan tergantikan oleh mobil listrik yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi.
Dampak bagi Indonesia
Penemuan baterai baru ini juga dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia. Indonesia memiliki cadangan nikel yang besar, yang merupakan salah satu bahan baku utama baterai lithium-ion.
Dengan berkembangnya industri mobil listrik, Indonesia dapat menjadi salah satu pemain utama dalam rantai pasokan baterai global. Hal ini dapat membuka peluang investasi baru dan menciptakan lapangan kerja di Indonesia.
Pemerintah Indonesia perlu menyambut baik penemuan ini dan mengambil langkah-langkah strategis untuk memanfaatkan peluang yang ada. Indonesia perlu meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan baterai lithium-ion dan membangun infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung industri mobil listrik.
Penemuan baterai baru oleh peneliti Korea Selatan merupakan terobosan besar yang dapat mengakhiri era mobil bensin. Mobil listrik akan menjadi masa depan transportasi dan Indonesia memiliki peluang untuk menjadi salah satu pemain utama dalam industri ini.
Pemerintah Indonesia perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk memanfaatkan peluang ini dan menjadikan Indonesia sebagai hub industri mobil listrik di Asia Tenggara.
Dengan penemuan ini, diperkirakan masa depan industri otomotif akan menjadi lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penggunaan bahan bakar fosil yang berkontribusi pada polusi udara dan perubahan iklim dapat dikurangi secara signifikan, sementara kendaraan bermotor menjadi lebih efisien dalam penggunaan energi.
