Hacker Iran Tudingan Mengusik Pilpres AS. Hacker yang diduga terkait dengan pemerintah Iran kini tengah menjadi sorotan karena dituduh mengganggu Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat.
Mereka mencari celah di berbagai situs terkait pemilu di sejumlah negara bagian, yang diduga bertujuan untuk mengeksplorasi kelemahan yang bisa dimanfaatkan untuk mempengaruhi hasil pemilihan presiden AS yang akan berlangsung pada 5 November mendatang. Laporan terbaru dari Microsoft mengungkapkan fakta mengejutkan ini.
Aktivitas Mencurigakan Terungkap
Dilansir dari CNN pada Jumat (25/10/2024), sejumlah badan federal AS saat ini intens memantau aktivitas hacker asal Iran ini. Meskipun kegiatan peretasan ini pertama kali terdeteksi pada April lalu, informasi mengenai ancaman ini baru terungkap saat ini. Dalam laporan tersebut, Microsoft mengungkap bahwa para hacker tersebut tidak hanya mengincar situs pemilu, tetapi juga mengamati aktivitas media besar di Amerika Serikat.
Analis Microsoft memperkirakan bahwa aksi peretasan ini akan semakin meningkat menjelang Pilpres AS. Selain itu, badan intelijen AS menyebutkan bahwa serangan siber ini mungkin merupakan bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah AS terkait Israel.
Ancaman dari Berbagai Sumber
Laporan Microsoft menunjukkan bahwa bukan hanya Iran yang mencoba mengganggu proses demokrasi di AS. Rusia dan China juga terlibat dalam upaya serangan siber yang sama. Hal ini menambah kompleksitas situasi, terutama menjelang pemilihan yang sangat krusial ini.
Meskipun demikian, sejauh ini belum ada bukti bahwa hacker Iran telah melakukan percobaan peretasan yang nyata terhadap situs-situs pemilu. Menurut sumber yang dikutip CNN, ancaman yang ada saat ini belum cukup kuat untuk mengganggu integritas Pilpres. Namun, yang menjadi perhatian adalah potensi dampak terhadap warga Amerika. Misalnya, jika hacker Iran berhasil membocorkan data registrasi pemilih, ini bisa menunjukkan bahwa mereka memiliki akses yang lebih dalam ke sistem pemilu, yang tentu akan memicu kekhawatiran.
Penyangkalan dari Iran
Menanggapi tuduhan ini, pihak Iran memberikan pernyataan tegas. Mereka menyatakan bahwa tuduhan-tuduhan tersebut tidak memiliki kredibilitas dan sama sekali tidak berdasar. “Iran tidak terlibat dalam pergolakan internal atau kontroversi elektoral di Amerika Serikat,” ungkap perwakilan tetap Iran di PBB.
Dengan situasi yang semakin rumit ini, penting bagi semua pihak untuk tetap waspada dan memantau setiap perkembangan yang ada, terutama menjelang Pilpres yang hanya tinggal beberapa hari lagi.