Meta kini kembali ramai diperbincangkan. Kabarnya, Meta ketahuan lacak aktivitas browsing di Android . Wah, ini merupakan berita yang sangat mengejutkan. Meta yang memiliki beberapa platform media sosial yang sudah ramai digunakan, kini melakukan tindakan yang membuat geram banyak pihak.
Meta yang diketahui merupakan perusahaan yang menaungi platform sosial media Facebook, Instagram dan WhatsApp kini dikatakan memata-matai aktivitas browsing penggunanya sejak September 2024. Hal ini diungkap oleh tim peneliti keamanan siber internasional.

Meskipun pada perangkat pengguna sudah mengaktifkan Incognito Mode atau secara rutin menghapus cookies setelah selesai melakukan browsing, namun tetap menjadi kekhawatiran karena adanya aksi pelacakan ini.
Peneliti mengungkap bahwa, ketika pengguna Android ini masih mengakses aplikasi dibawah naungan Meta, seperti facebook, Instagram dan WhatsApp, maka semua riwayat penelusurannya akan ditautkan pada akun mereka.
Meta memasang Meta Pixel, tools, dan pelacak pada media sosial di bawha naungannya. Sudah dipasang sekitar 5,8 juta pada situs web. Dengan adanya ini, Meta dapat menampilkan iklan saat seseorang sedang dalam aktivitas browsing. Misal, saat pengguna akan mencari baju atau skincare di salah satu situs, maka mereka akan melihat iklan produk dari Facebook atau Instagram yang disajikan oleh Meta.
Cara kerjanya, aplikasi Meta di Android akan mengaktifkan semacam server lokal pada perangkat yang kemungkinan besar akan menanam skrip di browser. Skrip ini secara diam-diam akan terhubung dengan aplikasi Meta lalu menyedot metadata, cookie, serta perintah browsing pengguna.
Menangapi laporan ini, Google mengatakan bahwa Meta telah melanggar kebijakan privasi mereka. Google bahkan dikatakan sedang melakukan pembaruan keamanan Chrome untuk memblokir dan menghindari praktik seperti ini terjadi suatu saat nanti.
Aksi pelacakan ini dikatakan sudah berhenti saat tim peneliti menyampaikan penemuannya ke publik. Jadi, Meta sudah tidak lagi melakukan pelacakan atau memata-matai pengguna Android saat mereka sedang browsing di internet. Meskipun begitu, tindakan ini tetap mendapatkan kritik tajam karena tidak meminta izin terlebih dahulu.