3 Merek Handphone yang Turun Pamor di Indonesia, Kenapa Ya?. Persaingan ketat brand-brand smartphone di Indonesia, menyebabkan beberapa nama smartphone tidak kuat menghadapi laju arus persaingan, hingga pada akhirnya tenggelam dan jarang terdengar gaungnya . Jika kamu pemilik salah satu brand ponsel dibawah, kamu jangan buru-buru mengganti handphonemu, ya, karena meski agak meredup, nyatanya ponsel-ponsel dibawah ini pernah sukses mencatatkan penjualan yang cukup sukses lho di Indonesia.
Menurunnya pamor beberapa ponsel di Indonesia, diketahui, bukan saja karena adanya persaingan ketat antar brand, melainkan juga adanya masalah internal dan eksternal dari brand ponsel tersebut. untuk mengetahui apa saja sih brand ponsel yang dulunya sukses di Indonesia, dan kini mulai ditinggalkan, yuk kita simak ulasan lengkapnya dibawah ini.

1. Huawei
Menurunnya tingkat penjualan Huawei Indonesia dikarenakan brand ini mengalami pemblokiran oleh Google dan Amerika Serikat. Karena pemblokiran tersebut, Huawei tidak bisa menggunakan layanan Android milik Google, dan sebagai alternatifnya menggunakan OS ciptaan mereka sendiri, yaitu HarmonyOS. Penggunaan sistem operasi HarmonyOS, tentu tidak laku di Indonesia, mengingat masyarakat kita lebih familiar dengan sistem operasi Android pada handphone mereka. Untuk pasar Indonesia sendiri, saat ini diketahui Huawei lebih fokus ke produk gadget lainnya, seperti tablet, router, TWS, laptop, serta jam tangan pintar.
2. ASUS
Karena terhentinya penjualan produk smartphone entry level dan menengah oleh ASUS, menyebabkan brand ini mengalami penurunan penjualan di Indonesia belakangan ini. untuk saat ini diketahui, ASUS tengah fokus menyasar pasar handphone flagship di Indonesia dengan target utama orang-orang dari kalangan ekonomi kelas atas, yang dikenal royal dalam melakukan pembelian. Adapun tipe smartphone flagship yang dipasarkan ASUS di Indonesia ialah seri Zenfone dan ROG Phone. Selain pasar smartphone flagship, ASUS diketahui juga gencar melakukan penjualan pada produk gadget lainnya, yakni laptop dan PC.
.3.Nokia
Di masa kejayaannya dimasa lalu, Nokia pernah mencatatkan diri sebagai brand ponsel dengan penjualan tertinggi di Indonesia. Diketahui, penyebab brand ini kian tenggelam dan tinggalkan oleh para pengguna di Indonesia, ialah karena penggunaan OS Symbian didalamnya, yang mana jenis OS ini, kurang laku di Indonesia. Di tahun 2016, HMD global melakukan pembelian lisensi merek Nokia, dan mencoba mengembalikan brand ini ke masa keemasannya.
Sayangnya sekali, ya, ketiga brand tersebut mengalami penurunan penjualan di Indonesia. Yah, mau gimana, lagi, namanya juga persaingan, benar tidak?