WhatsApp telah berdiri sejak November 2009 silam. Seperti yang kita ketahui selama ini, WhatsApp merupakan aplikasi instan yang dapat memudahkan penggunanya untuk terhubung dengan orang lain tanpa mengenal jarak dan waktu. Tak hanya itu, WhatsApp juga mengembangkan banyak fitur bermanfaat lainnya.
Begitu pun saat ini, WhatsApp menambahkan fitur lain yang dapat dimanfaatkan orang-orang untuk memperkenalkan produk dan layanan mereka pada khalayak luas. Dikatakan bahwa, saat ini WhatsApp berinovasi untuk meningkatkan kontribusinya dalam menyediakan periklanan. Secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan, WhatsApp akan hadirkan fitur iklan di status .

Hal ini juga diungkap oleh Nikila Srinivasan selaku Vice President of Product Management, Business Messaging Meta yang mengatakan bahwa iklan di status adalah cara terbaru bagi bisnis untuk mempromosikan produk dan layanannya.
Biasanya, seseorang atau perusahaan dapat memasang iklan di aplikasi-aplikasi seperti Facebook, Instagram, Twitter, atau aplikasi lain yang memang sudah menggunakan fitur iklan. Dan sekarang WhatsApp juga sudah bisa untuk dipasangkan iklan serupa.
Siapa saja bisa menggunakan fitur iklan ini jika ingin mempromosikan layanan atau produknya. Cara mengakses iklan ini cukup mudah karena Meta sudah menyediakan iklan di Facebook dan Instagram agar pengguna dapat diarahkan ke WhatsApp ketika menekan “click to chat”.
Fitur iklan ini hanya akan tersedia pada status, layaknya sosial media Instagram yang menampilkan iklan pada Instagram Stories. Jadi, pengguna tidak perlu khawatir dengan gangguan iklan pada ruang obrolan pribadi maupun grup, sehingga pengguna pun dapat menggunakan WhatsApp sebagai alat bertukar kabar dengan nyaman bersama teman atau kerabat.
Nikila mengatakan bahwa WhatsApp tidak akan menggunakan chat pengguna sebagai metrik perekomendadian iklan. Hal ini karena chat sudah memiliki sistem keamanan privasi end-to-end. Bahkan WhatsApp juga tidak akan menyebarluaskan nomor telepon pengguna dengan adanya fitur iklan ini.
WhatsApp hanya akan menggunakan informasi seputar lokasi negara dan kota, bahasa perangkat, dan aktivitas pengguna pada status untuk memberikan rekomendasi iklan yang sesuai.
WhatsApp juga memberikan pilihan pada penggunanya untuk menentukan sendiri iklan apa yang ingin dilihatnya. Jika ada iklan yang tak ingin dilihat, pengguna dapat melaporkannya sehingga iklan tersebut akan berganti dengan iklan yang lain.