Waspada Phishing Pengiriman Barang! Begini Tips Mengatasinya — Teknologi yang canggih tak hanya mmebawa perubahan positif. Banyak oknum memanfaatkan kecanggihan teknologi ini untuk melakukan kejahatan siber. Modus penipuan online pun sudah banyak memakan korban. Bahkan 65% masyarakat Indonesia setiap minggunya mendapatkan upaya penipuan dalam bentuk pesan teks phishing, menurut laporan Asia Scam Report 2024 yang dirilis oleh Global Anti-Scam Alliance (GASA).
Phishing merupakan salah satu metode yang digunakan para oknum tak bertanggung jawab untuk menipu korbannya. Sesuai namanya “Phishing” yang artinya “Memancing”, penipu memancing target untuk memberikan data sensitifnya. Biasanya, para penipu akan menhaku sebagai pihak dari layanan terpercaya yang mengatasnamakan perusahaan.

Pelaku akan melancarkan aksinya dengan menggunakan berbagai platform yang bisa digunakan untuk mengirim pesan teks maupun panggilan suara, bahkan banyak juga yang memanfaatkan keterampilannya untuk membuat web tiruan dari layanan resmi agar para target percaya.
Modus yang digunakan yaitu dengan mengirimkan link tautan yang jika diklik, target akan dialihkan ke halaman web tiruan. Target yang percaya akan mengikuti instruksi yang tersedia, seperti mengisi data pribadi dan lainnya. Apabila target tidak teliti, maka bisa menjadi korban karena data pribadi telah diberikan pada penipu. Bisa jadi uang yang ada di rekening juga terkuras.
Ini bukanlah kasus yang bisa diabaikan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, hingga 17 Agustus 2025, sebanyak 700-800 laporan korban penipuan masuk setiap harinya ke Indonesia Anti-Scam Centre (IASC).
Kerugian finansial masyarakat pun telah dilaporkan sebanyak sekitar RP4,6 triliun hingga saat ini. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan sebelum IASC dibentuk yaitu sebesar Rp2 triliun. Dana yang telah berhasil diblokir yaitu sebanyak Rp349,3 miliar untuk saat ini.
Kasus Phishing Pengiriman Barang Dialami oleh Aktris Asal Indonesia
Baru-baru ini, aktris Indonesia bahakn menjadi korban phishing pengiriman barang. Asmara Abigail, seorang aktris yang kerap membintangi film horor menceritakan pengalamannya terkait phishing ini pada kanal YouTube RJL5 – Fajar Aditya.
Asmara mengatakan menglaami kejadian ini dimulai pada saat ia sedang di Bali. Selesai syuting, Asmara akan mengirimkan sebuah paket untuk kebutuhan syuting di Takengon, Aceh Tengah.
Ia juga telah memastikan bahwa barang yang dikirimkan sudah dikemas dengan rapi serta ditambahkan bubble wrap oleh perusahaan logistik yang digunakan. Alamat yang dituju pun jelas dan lengkap.
Saat proses pengiriman barang yang sedang dalam perjalanan, Asmara mendapat sebuah pesan yang memberitahukan bahwa paket yang dikirimkan rusak dan lokasi yang tertera tidak bisa ditemukan.
Pesan tersebut juga berisi sebuah link yang meminta Asmara untuk mengonfirmasi alamat dalam waktu 24 jam dari sana. Tidak hanya itu, Asmara juga diminta untuk membayar biaya tambahan agar paket bisa sampai dengan cepat.
Asmara yang saat itu tidak mempermasalahkan dan tidak terlalu fokus, tentunya mengikuti panduan. Ia mencoba melakukan pembayaran namun notifiaksi yang didapatkan selalu gagal hingga 5 kali percobaan.
“Aku dipandu untuk klik link itu untuk memperbaharui alamat. Kemudian aku mesti bayar extra charge 9.000 sekian rupiah, yang kita pikir 9.000 sekian rupiah bukan nominal yang besar, dan buat kita yang kerja gimana caranya itu paket bisa sampai,” harapnya.
“Ternyata tiap kali melakukan pembayaran, di page nya itu dia bilang selalu gagal, transaksi gagal, aku coba sampe 5x, ternyata transaksinya sukses semua, dan ternyata nominalnya SAR, Riyal, dan kalau di total kerugian nominal finansial yang hilang dari account aku yang ke charge, itu sekitar Rp 70 juta,” ungkapnya.
Dari situ, Asmara sadar jika ia tengah menjaditarget phishing dan menjadi korban. Asmara segera menghubungi orang tuanya dan meminta asisten rumah yang tadinya diminta untuk mengirimkan paket tersebut menuju outlet J&T Express, layanan yang digunakan.
“Dan memang dari tim J&T itu semuanya dipandu dengan jelas, dan clear, itu jangan di klik, itu penipuan, phishing dan segala macam. Tapi informasi yang di dapat ini nggak langsung sampe ke aku, kaya ada delay gitu,”
“Sementara aku udah panik, dan udah pengen paketnya cepet-cepet sampai, langsung tak tik tuk, tak tik tuk, hilang Rp 70 juta. Jadi maksudnya aku pas di situ, baru ngerasain rasanya ketipu,”
Asmara dan pihak J&T Express telah melakukan pertemuan dan mendapat penjelasan dengan detail beserta dengan bukti rekaman CCTV perjalanan paket dari berbagai titik transit.
Tips Mengatasi Phishing Pengiriman Barang
J&T Express yang merupakan layanan pengantaran barang mmebuat kampanye untuk mencegah phishing melalui 3C: CEK, CURIGA, CANCEL dengan menggandeng Asmara Abigail. Adapu tipsnya sebagai berikut
- CEK: Fokus. Pastikan kebenaran web dan nomor hp. Jangan langsung klik link dan mudah percaya pesan dari nomor asing.
- CURIGA: Meluangkan waktu sejenak untuk perhatikan nomor resinya. Hubungi Call Center dan kunjungi outlet J&T Express untuk memastikan informasi status paket.
- CANCEL: Langsung abaikan dan laporkan jika menerima pesan yang mencurigakan ke call center J&T Express di 021-8066-1888 atau WhatApp official J&T Express +62 8954-0218-6000.
Itulah cara yang bisa Anda lakukan jika Anda mendapat pesan yang mencurigakan. Semoga informasi ini dapat membantu.