Merek Transsion mungkin masih terdengar asing bagi sebagian masyarakat Indonesia. Namun, ponsel-ponsel keluaran perusahaan ini ternyata cukup laris di pasar Tanah Air.
Sebagai induk dari Infinix, Tecno, dan Itel, Transsion telah berhasil menguasai segmen budget atau low-end smartphone di Indonesia. Dengan harga yang terjangkau dan spesifikasi yang kompetitif, perangkat dari Transsion semakin diminati oleh konsumen.
Beberapa laporan dari lembaga riset pasar seperti IDC, Counterpoint Research, dan Canalys menunjukkan bahwa perusahaan ini mengalami pertumbuhan pesat. Bahkan, dalam beberapa kuartal terakhir, Transsion berhasil menyalip beberapa pesaing besar di industri smartphone. Berikut Terungkap! HP China Ini Diam-Diam Jadi Favorit Warga RI.
Dominasi Transsion di Pasar Smartphone Indonesia
Berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC) untuk kuartal I-2024, Transsion mencatat market share sebesar 16,1%, menjadikannya sebagai pemain terbesar ketiga di Indonesia.
Jumlah ini mengalami peningkatan 5,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, pertumbuhan penjualannya juga mencapai 200%, jauh melampaui beberapa merek besar lainnya seperti:
Oppo (pertumbuhan 8,5%)
Samsung (turun -8,2%)
Vivo (pertumbuhan 21,4%)
Xiaomi (pertumbuhan 44,4%)
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa ponsel dari Infinix, Tecno, dan Itel semakin diminati oleh masyarakat Indonesia, khususnya di segmen entry-level.
Laporan Counterpoint Research: Pengaruh Itel dan Tecno
Selain IDC, Counterpoint Research juga menyoroti perkembangan Transsion dalam laporan kuartal kedua tahun 2024.
Walaupun perusahaan ini belum masuk dalam lima besar produsen smartphone di Indonesia, kontribusinya tetap signifikan. Transsion termasuk dalam kategori Others, yang mewakili 59% pengiriman tahunan di pasar Tanah Air.
Menurut Counterpoint, pertumbuhan ini didorong oleh dua merek utama Transsion, yaitu Itel dan Tecno. Kedua merek ini sangat populer di segmen entry-level, khususnya untuk ponsel dengan harga di bawah US$200.
Laporan Canalys: Konsistensi dalam Lima Besar
Transsion juga tercatat dalam laporan Canalys, yang menunjukkan bahwa perusahaan ini berhasil masuk dalam lima besar pasar smartphone Indonesia dalam beberapa kuartal terakhir:
Kuartal I-2024: Market share 17%, posisi keempat.
Kuartal II-2024: Market share 15%, posisi kelima.
Kuartal III-2024: Market share 18%, posisi ketiga.
Dengan pertumbuhan yang terus meningkat, Transsion semakin mengukuhkan diri sebagai salah satu pemain utama di pasar Indonesia.
Kepopuleran Transsion di Asia Tenggara
Tidak hanya di Indonesia, Transsion juga meraih sukses besar di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan laporan Canalys, perusahaan ini berhasil menempati peringkat kedua di wilayah tersebut dengan market share sebesar 18% dan pertumbuhan hingga 197% dalam setahun.
Analis Canalys, Sheng Win Chow, menjelaskan bahwa kepopuleran Transsion di Asia Tenggara didorong oleh beberapa faktor, antara lain:
Kolaborasi dengan perusahaan game selama bulan Ramadhan, yang menarik minat anak muda.
Penawaran perangkat yang terjangkau dengan performa tinggi, yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Dengan strategi yang tepat dan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, Transsion berhasil membangun pangsa pasar yang kuat di kawasan ini.
Transsion telah membuktikan diri sebagai salah satu pemain utama di industri smartphone, khususnya di segmen low-end. Dengan merek seperti Infinix, Tecno, dan Itel, perusahaan ini berhasil menarik perhatian konsumen Indonesia dan Asia Tenggara.
Laporan dari IDC, Counterpoint Research, dan Canalys menunjukkan bahwa pertumbuhan Transsion terus meningkat, bahkan melampaui beberapa merek besar lainnya. Dengan strategi pemasaran yang agresif dan produk yang kompetitif, Transsion berpotensi menjadi pesaing kuat bagi brand besar seperti Samsung, Oppo, dan Xiaomi di masa mendatang.
