BERITA TEKNOLOGI

Ternyata Ini Alasan Pro Player Muda Banyak yang Pensiun Dini

×

Ternyata Ini Alasan Pro Player Muda Banyak yang Pensiun Dini

Sebarkan artikel ini

Esports merupakan salah satu olahraga yang banyak digemari. Selain untuk mencari hiburan dan menyalusrkan hobi, dunia esports juga menawarkan berbagai macam keuntungan. Mulai dari pro player yang bisa mendapatkan banyak cuan dari kompetisi yang dimenangkan, atau mungkin dari konten-konten yang berbau esport yang dibuatnya.

Sudah banyak sekali yang memutuskan untuk berkarier di dunia esports karena benefit yang ditawarkan. Namun, tahukah kamu jika rata-rata pro player ternyata pensiun saat berusia masih muda, ya anggaplah pensiun dini.

Pensiun dini ini sudah tidak jarang terjadi di dunia esports. Bahkan banyak yang memilih untuk berhenti berulat menjadi pro player di usia sekitar 20 tahunan.Bisa diambil contoh dari pro player Call of Duty League yang kebanyakan mengambil pensiun di usia 26 tahun. Lalu pada game Overwatch Leagu juga rata-rata memilih untuk pensiun di usia 23 tahunnya.

Tentunya kasus ini berbeda dengan para pemain olahraga tradisional yang rata-rata pensiun di usianya yang terbilang sudah berumur. Misal pada pemain sepak bola profesional yang sudah menggantung sepatunya di usia 35 tahun, bahkan Cristian Ronaldo yang sudah menjadi ikon pun masih aktif menjadi pemain Al-Nassr di usianya yang menginjak kepala 4.

Ternyata Ini Alasan Pro Player Muda Banyak yang Pensiun Dini

Jika dilihat dari Washington Post, ternyata ni alasan pro player muda banyak yang pensiun dini . Para pro player rata-rata mengatakan bahwa mereka memilih untuk pensiun di usia 20 tahunan karena esports dinilai sebagai olahraga anak muda.

Mereka juga yakin bahwa performa mereka di usia itu juga sudah tak optimal lagi karena kelelahan fisik, reflek pun tak lagi secepat biasanya, serta mereka mengaku kesulitan untuk mengkoordinasikan tangan dan mata.

Namun Caitlin McGee seorang terapis fisik menyatakan bahwa pernyataan tersebut hanyalah omong kosong belaka. Pernyataan yang dipaparkan tidak memiliki dasar dalam ilmu kedokteran.

“Ya, ada penelitian yang menunjukkan bagaimana waktu reaksi berubah seiring waktu, dan salah satu hal yang pada akhirnya memengaruhi waktu reaksi adalah usia. Namun, usia di mana anda mulai melihat penurunan waktu reaksi yang signifikan jauh lebih tua dari pertengahan 20-an,” ungkap McGee menegaskan.

Memang benar jika usia dan performa yang menurun menjadi penyebab beban berat yang dirasakan para atlet olahraga tradisional. Dalam wawancara The Washington Post dengan 4 atlet pensiunan esports, keempatnya mengaku bahwa mereka memiliki beban kerja berlebih, stress, pekerjaan yang tidak stabil, dan ingin mencari peluang baru.

“Intinya, hadiah uangnya turun drastis. Dan saat itulah saya berpikir, yah… Kalau saya tidak akan menghasilkan uang untuk dan waktu dan usaha saya, mungkin saya bisa melakukan hal lain untuk esports dan game,” ungkap Johnathan Wendel (Fatal1ty) salah satu pro player terhebat di dunia barat.

Bahkan pro player lain seperti Michael Grzesiek (Shround) yang memulai kariernya sebagai pro player di tahun 2014 di mana dirinya masih berada pada uasia 19 tahun kini memutuskan untuk pensiun dini di usianya yang menginjak 23 tahun (2018).

Dari siaran The Hollywood Reporter, para pemain yang berkarie di dunia esports rata-rata hanya bertahan 4 hingga 5 tahun saja dan setelahnya memilih untuk membangun karier dengan jalan lain, misal dengan menjadi streamer, konten kreator, atau sebagianya.

Faktor lain yang sangat berperan penting menjadi alasan para pro player memutuskan untuk pensiun dini, tak lain dan tak bukan adalah karena kelelahan, dikutip dari Quartz.

Meski game mrupakan media untuk menyalurkan hobi atau mencari hiburan, namun menjadi pro player yang terjun di dunia esports tidaklah mudah untuk dijalani. Para pemain harus rela menghabiskan waktunya untuk berlatih, bahkan per hari bisa menghabiskan 12 hingga 14 jam.

Sebagai manusia, tentunya para pro player juga memiliki batas kemampuannya tersendiri. Dengan rutinitas yang berat dan dilakukan dalam waktu yang lama membuatnya sulit untuk bertahan. Hal inilah yang menjadi alasan banyak pro player yang memutuskan untuk berhenti berkarier di dunia esports.

Namun bagi kalian yang baru ingin memulai, kalian tidak perlu patah semangat. Kalian masih bisa melanjutkan apa yang kalian niatkan. Tidak ada salahnya untuk mencoba. Tetap semangat hingga kalian bisa mendapatkan apa yang diusahakan. Apalagi jika kalian memang tertarik dengan dunia esports, usaha yang kalian lakukan pasti akan terasa menyenangkan. Peluang suksesnya pun masih sangat tinggi, jadi lanjutkanlah apa yang kalian mulai. Semoga berhasil !!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *