BERITA TEKNOLOGI

Sunspot Menjadi Pemicu Fenomena Kemarau Basah di Indonesia

×

Sunspot Menjadi Pemicu Fenomena Kemarau Basah di Indonesia

Sebarkan artikel ini

Beberapa wilayah di Indonesia saat ini sedang mengalami kemarau basah. Hal ini bisa terjadi diduga karena adanya aktivitas matahari berupa sunspot.

Sonni Setiawan, Ahli Meteorologi IPB menjelaskan bahwa sunspot ini merupakan titik-titik yang ada pada Matahari yang menandakan adanya aktivitas radiasi tinggi. Ketika jumlah sunspot bertambah, maka Matahari dapat memancarkan lebih banyak partikel energi tinggi seperti sinar kosmik.

Partikel yang dipancarkan oleh Matahari ini memungkinkan untuk mempercepat kondensasi di atmosfer yang akan meningkatkan pertumbuhan awan dan akan menyebabkan kemungkinan curah bujan semakin tinggi.

Baca Juga :  Pemerintah Berencana Kirim SMS ke Para Pemain Judi Online, Gimana Caranya?

Secara ilmiah, musim dapat dikelompokkan berdasar pada posisi semu Matahari. Saat Matahari berada tepat di selatan garis khatukistiwa atau Belahan Bumi bagian Selatan (BBS), maka wilayah ini akan mendapat pemanasan yang diakibatkan oleh radiasi Matahari yang intens.

Hal inilah yang dapat menyebabkan wilayah BBS memiliki tekanan udara yang lebih rendah jika dibandingkan dengan wilayah BBU. Tekanan ini juga akan berdampak pada angin yang bergerak melalui BBU menuju BBS.

Baca Juga :  Versi Terbaru Mobile Legends Hadirkan Hero Baru Kalea, Punya Tiga Kemampuan Ini

Diungkap oleh Dosen Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB, bahwa siklus musim saat ini tidak normal. “Seharusnya, saat musim kemarau, curah hujan menurun. Tapi sekarang, justru hujan terjadi terus-menerus. Ini yang disebut sebagai kemarau basah,” ucapnya, dikutip dari cnnindonesia.

Beliau menambahkan bahwa kemarau basah bisa disebabkan karena beberapa hal yaitu fenomena El Nino dan La Nina, Indian Ocean Dipole (IOD), dan sunspot.

Baca Juga :  Dinda Kirana Genap 30 Tahun, Penampilannya Bikin Pangling Abis!

Namun untuk saat ini, sunspot menjadi pemicu fenomena kemarau basah di Indonesia. Hal ini dapat diperkirakan karena La Nina saat ini terdeteksi dalam kondisi lemah, sedangkan IOD berada pada kondisi netral yang tidak memungkinkan untuk menyebabkan kemarau basah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *