AI

Stop Percaya AI! Studi Ini Ungkap AI Sering Beri Jawaban yang Salah

×

Stop Percaya AI! Studi Ini Ungkap AI Sering Beri Jawaban yang Salah

Sebarkan artikel ini

Stop Percaya AI! Studi Ini Ungkap AI Sering Beri Jawaban yang Salah dengan lebih dari 60% pertanyaan. Studi atau penelitian tersebut dilakukan oleh Colombia Journalism Review(CJR) yang melakukan penelitian dengan memberikan delapan alat AI sebuah kutipan dari sebuah jurnal.

Lebih lanjut, CJR meminta chatbot untuk melakukan identifikasi baik terhadap judul artikel, penerbit asli, tanggal publikasi dan URL. Dan hasilnya, jawaban yang dikemukakan chatbot salah pada 60% pertanyaan.

Download Video Tiktok Tanpa Watermark Gratis
Video Trik Rahasia Terbaru

Letak kesalahannya sendiri cukup beragam. Alat penelitian yang digunakan CJR menemukan, jawaban dari chatbot yang salah akan diberikan untuk pertanyaan yang tidak dapat dijawabnya. Selain itu, alat tersebut juga menemukan tautan atau sumber yang salah. Nggak hanya itu, alat CJR penelitian CJR tersebut juga mengutip versi jiplakan dari artikel yang sebenarnya.

“Sebagian besar alat yang kami uji memberikan jawaban yang tidak akurat dengan kepercayaan diri yang mengkhawatirkan, jarang menggunakan frasa yang memenuhi syarat seperti ‘tampaknya’, ‘mungkin’, dan sebagainya, atau mengakui adanya kesenjangan pengetahuan dengan pernyataan seperti ‘Saya tidak dapat menemukan artikel yang tepat’,” pernyataan dari CJR, sebagaimana dikutip dari Mashable, Senin (17/3/2025).

Sebagai orang dewasa yang akrab dengan teknologi, namun masih awam terhadap seluk beluk didalamnya, sudah saatnya untuk tidak terlalu percaya terhadap alat pencarian AI. Meski demikian, terkadang, ada sebagian orang dewasa yang kelihatannya tidak peduli terhadap hal tersebut.

Dalam penelitian yang yang pernah dilakukannya, CJR mengungkap, jika 25% orang Amerika lebih mengandalkan AI untuk mencari informasi yang dibutuhkan, dibandingkan menggunakan mesin pencari informasi mainstream seperti Google, .

Google sendiri saat ini telah mengadopsi AI pada platform mereka, dan mendorong pengguna untuk mencobanya. Diketahui, pada bulan ini, Google mengumumkan akan memperluas tinjauan AI dan mulai menguji hasil pencarian yang hanya menggunakan AI.

Penelitian yang dilakukan oleh CJR hanyalah sekian penelitian yang menunjukkan ketidakakuratan AI dalam memberikan informasi. Meski begitu, AI tetap saja menarik minat para raksasa teknologi untuk mengadopsi AI pada segala produk mereka.

Baca Juga :  10 Platform untuk Sales Engagement Terbaik di 2024

Dengan demikian, sebagai masyarakat atau pengguna biasa, yang bisa dilakukan sekarang ialah tetap berhati-hati dan jangan mudah percaya akan informasi yang diberikan oleh AI atau internet secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *