Pemerintah telah merencanakan agar semua masyarakat yang ingin melakukan registrasi kartu SIM miliknya dengan melakukan Face Recognition atau sistem biometrik pengenalan wajah. Registrasi kartu SIM dengan pengenalan wajah akurasi 95% untuk mencegah penipuan online.
Langkah ini diyakini sebagai salah satu upaya untuk mengatasi adanya masalah penyalahgunaan data pribadi. Indosat Ooredoo Hutchision (IoH) bahkan telah melakukan Live Biometric Demo dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk menghadirkan layanan prabayar dan proses regitrasi eSIM di gerai IM3 secara mandiri di Jakarta.
Setelah melakukan live demo tersebut, Indosat mengkalim jika pelanggan sudah bisa melakukan registrasi kartu SIM mereka secara digital. Registrasi ini tentunya dilakukan dengan cara memindai wajah pelanggan dan memverifikasinya melalui sistem liveness detection dan face matching dengan data yang sudah ada di Dukcapil.
Apabila kecocokan berada minimal 95%, maka sistem akan langsung mencocokkan identitas pelanggan dengan akurat. Inilah yang akan meneka adanya penyalahgunaan data pribadi pelanggan.
Chief Legal and Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison. Reski Damayanti menekankan akan pentingnya keamanan pelanggan, apalagi jika mengingat era digital yang sudah semakin berkembang ini.
“Bagi Indosat, keamanan dan kenyamanan pelanggan adalah prioritas. Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk memastikan implementasi kebijakan biometrik berjalan optimal demi kepentingan pelanggan dan industri,” ucapnya.
Pemerintah mendukung adanya langkah ini sebagai salah satu bagian dari penguatan ekosistem digital nasional.
“Komdigi mendukung penuh langkah Indosat untuk menghadirkan kemudahan akses digital bagi masyarakat. Dengan sistem yang memenuhi standar keamanan internasional, kami optimis ekosistem telekomunikasi Indonesia semakin aman dan terpercaya,” ujar Edwin Hidayat Abdullah. Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi.
Registrasi kartu SIM dengan pengenalan wajah akurasi 95% Indosat ini sudah menerapkan standar keamanan internasional ISO 30107-3 yaitu di dalamnya termasuk validasi nomor pelanggan (MSISDN), Nomor Induk Kependudukan (NIK), pengambilan self-photo, verifikasi keaslian wajah, hingga pencocokan otomatis dengan data Dukcapil.
