APLIKASI

Rahasia Aplikasi Beta: Kenapa Harus Ada Versi Ini Sebelum Dirilis?

×

Rahasia Aplikasi Beta: Kenapa Harus Ada Versi Ini Sebelum Dirilis?

Sebarkan artikel ini

Pernah dengar istilah “Beta” saat ngelihat update aplikasi? Misalnya, WhatsApp Beta, iOS Beta, atau Android Beta. Rahasia Aplikasi Beta: Kenapa Harus Ada Versi Ini Sebelum Dirilis?

Nah, kalau kamu sering bertanya-tanya apa sih sebenarnya aplikasi Beta itu dan kenapa banyak aplikasi punya versi ini sebelum dirilis ke publik, yuk, simak penjelasannya!

Download Video Tiktok Tanpa Watermark Gratis
Video Trik Rahasia Terbaru

Apa Itu Aplikasi Beta?

Setiap aplikasi, software, atau program biasanya punya beberapa tahap sebelum benar-benar dirilis ke pengguna umum. Salah satu tahap penting ini disebut dengan “Beta”—artinya aplikasi masih dalam tahap pengembangan, belum sepenuhnya stabil, dan masih butuh banyak pengujian.

Beta ini jadi semacam uji coba sebelum aplikasi dirilis secara resmi. Biasanya, perusahaan yang bikin aplikasi bakal ngelepas versi Beta buat diuji oleh tim internal, para developer, atau bahkan pengguna tertentu yang tergabung dalam program uji coba. Tujuannya? Supaya aplikasi bisa lebih stabil, minim bug, dan siap dipakai secara luas.

Baca Juga :  4 Aplikasi Kunci Gitar Terbaik dan Terlengkap di HP Android

Kenapa Harus Ada Versi Beta?

Coba bayangin kalau aplikasi langsung dirilis tanpa diuji dulu. Pasti bakal banyak masalah, mulai dari bug kecil sampai yang bisa bikin aplikasi nge-freeze atau malah bikin perangkat crash. Nah, di sinilah versi Beta berperan penting. Dengan adanya Beta, para developer bisa dapat masukan dari penguji (Beta Tester) buat menyempurnakan aplikasi sebelum sampai ke tangan semua pengguna.

Beta ini juga membantu perusahaan buat ngecek fitur baru, memastikan kompatibilitas dengan berbagai perangkat, dan melihat bagaimana performa aplikasi dalam kondisi nyata. Jadi, kalau ada error atau masalah lain, bisa langsung diperbaiki sebelum dirilis secara resmi.

Kenapa Dinamai Beta?

Nama “Beta” ini sebenarnya diambil dari SRLC (Software Release Life Cycle) alias siklus pengembangan software. Dalam siklus ini, ada beberapa tahap yang harus dilewati, biasanya menggunakan alfabet Yunani, yaitu Alpha dan Beta.

Baca Juga :  Fitur Gratis Edit Vidio dan Foto Menggunakan Aplikasi Inshot

1. Tahap Alpha

   – Ini tahap awal di mana aplikasi baru aja mulai dikembangkan.

   – Biasanya, uji coba masih dilakukan di internal perusahaan oleh tim developer.

   – Banyak fitur yang belum sempurna dan masih sering ada bug besar.

2. Tahap Beta

   – Setelah lolos dari tahap Alpha, aplikasi bakal masuk ke tahap Beta.

   – Pengujian dilakukan lebih luas, melibatkan pengguna atau pengembang eksternal.

   – Fokusnya bukan cuma ngecek bug, tapi juga ngevaluasi pengalaman pengguna.

Jenis-Jenis Beta

Ada dua jenis pengujian Beta yang biasanya dilakukan oleh perusahaan, yaitu:

– Closed Beta

  Pengujian ini dilakukan secara terbatas. Hanya pengguna atau pengembang tertentu yang bisa nyobain aplikasi dalam tahap ini. Biasanya, mereka yang udah terdaftar di program kerja sama perusahaan.

– Open Beta

  Kalau Closed Beta terbatas, Open Beta justru terbuka buat siapa aja yang mau ikut nyobain aplikasi. Jadi, pengguna umum bisa ikut ngetes dan kasih feedback sebelum versi finalnya dirilis.

Baca Juga :  8 Aplikasi Terbaik Pelacak HP Hilang atau Dicuri Paling Efektif

Peran Beta Tester

Buat kamu yang suka coba-coba fitur baru sebelum orang lain, jadi Beta Tester bisa jadi pengalaman seru. Kamu bisa nyobain fitur eksklusif sebelum rilis resmi, sekaligus bantu pengembang buat nemuin bug atau kendala yang mungkin nggak mereka sadari.

Beta Tester ini ibarat detektif teknologi yang bantu perusahaan buat nemuin dan ngefix masalah sebelum aplikasi benar-benar dipakai banyak orang. Makanya, feedback dari pengguna Beta itu penting banget.

Kesimpulan

Jadi, kalau kamu ngelihat aplikasi dengan label “Beta”, itu berarti aplikasi masih dalam tahap pengembangan dan belum final. Tujuan utamanya biar aplikasi lebih stabil sebelum dirilis ke publik. Proses ini juga memastikan kalau fitur-fitur yang ada udah bener-bener siap dan minim masalah.

Nah, sekarang kamu udah tahu kan kenapa banyak aplikasi punya versi Beta? Jadi, kalau kamu suka nyobain fitur baru lebih awal, jangan ragu buat daftar jadi Beta Tester! Siapa tahu, kamu bisa jadi orang pertama yang ngerasain fitur keren sebelum orang lain!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *