BERITA TEKNOLOGI

Perusahaan AS Usulkan Ide Gila Pantulkan Sinar Matahari di Langit Malam

×

Perusahaan AS Usulkan Ide Gila Pantulkan Sinar Matahari di Langit Malam

Sebarkan artikel ini

Apakah kamu pernah membayangkan langit malam yang dipenuhi bintang-bintang maupun bulan yang memancarkan sinar terangnya tak akan pernah kamu lihat lagi? Jika dipikirkan secara sekilas, mungkin kamu akan berpikir bahwa ini adalah hal yang biasa, karena sinar rembulan dan langit malam yang bertabur bintang memang akan tergantikan oleh Matahari jika memang sudah waktunya.

Namun bayangkan jika keindahan malam tersebut tak akan pernah kamu lihat dalam waktu yang lama? atau mungkin seumur hidup? Ini bisa saja terjadi apabila Reflect Orbital, perusahaan asala Amerika Serika (AS) berhasil mewujudkan keinginannya. Perusahaan AS usulkan ide gila pantulkan sinar Matahari di langit malam dengan mengirim cermin raksasa ke luar angkasa.

Pastinya rencana yang dikemukakan ini menciptakan kekhawatiran dari para ilmuwan serta astronom. Mereka sudah lama mengkhawatirkan langit malam akan hilang karena adanya konstelasi satelit dan polusi cahaya secara keseluruhan. lalu sekarang ide gila telah diusulkan yang membuat mereka semakin khawatir akan langit malam yang benar-benar hilang.

Perusahaan AS ini, lebih teptnya California, berusaha untuk meyakinkan publik terkait ide gilanya ini. Ia mengatakan bahwa rencananaya dapat membantu memecahkan permasalahan energi dan menyediakan penerangan pada saat keadaan darurat seperti mitigasi bencana atau lainnya.

Tanggapan Astronom Terkait Gagasan Ini

Perusahaan asal California tersebut memposting terkait pemantulan cahaya matahari ini di website resminya. Namun, seorang astronom sekaligus profesor madya di University of British Columbia, Aaron Boley mengatakan bahwa terdapat kesalahpahaman mendasar atau penafsiran salah yang disengaja dalam web tersebut.

“Mereka sedang membicarakan tentang pengurangan polusi cahaya dengan menghadirkan cahaya raksasa dari luar angkasa. Dan sepertinya mereka benar-benar ingin menunjukkan bahwa karena ini adalah sinar matahari alami, maka ini bukan polusi,” katanya, dilansir melalui CBC.

Reflect Orbital berusaha untuk menggunakan satelit agar dapat memancarkan sinar Matahari yang dipantulkan ke bagian wilayah tertentu. Bahkan perusahaan ini telah mengajukan peluncuran satelit pertamanya pada federal Communication Commission AS.

Telah diusulkan beberapa ukuran satelit oleh perusahaan ini, mulai dari 10 x 10 m, 18 x 18 m, hingga 54 x 54 m. Namun para ilmuwan mengatakan bahwa dibutuhkan ribuan satelit untuk dapat menyediakan sinar Matahari yang cukup ke ladang surya setelah Matahari terbenam.

“Jika Anda ingin mengamati Matahari tengah hari misalnya, Anda akan membutuhkan cermin yang, dari tanah, tampak berukuran sama dengan Matahari itu sendiri di langit,” ujar seorang profesor madya astronomi di Monash University di Melbourne, Australia, Michael Brown.

“Itu berdiameter beberapa kilometer saat berada di orbit. Nah, tidak ada yang akan meluncurkan cermin selebar itu, jadi yang mereka lakukan adalah meluncurkan beberapa cermin yang lebih kecil. Dan Reflect Orbital berbicara tentang cermin berukuran 54 meter persegi. Dan untuk menghasilkan 20% dari Matahari tengah hari saja, sepertinya Anda membutuhkan sekitar 3.000, mungkin lebih banyak cermin seperti ini,” sambungnya.

Bukanlah Konsep Baru yang Diusulkan

Sebenarnya, ide adanya cermin pemantul cahaya ini bukanlah konsep baru yang benar-benar baru muncul di masa sekarang. Pada sekitar tahun 1920-an, konsep serupa telah diusulkan.

Tepat pada 4 February 1993, sebuah cermin antariksa dengan diameter 25 meter bernama Znamya 2 diluncurkan oleh Rusia. Cerimn tersebut dapat emnghasilkan titik terang sepanjang lima kilometer. Tetapi, beberapa hari kemudian cermin tersebut terbakar di atas langit Kanada yang menandakan bahwa cermin antariksa yang telah diluncurkan belum cukup kuat.

Proposal serupa juga telah diajukan oleh AS dan Badan Antariksa Eropa ESA, tetapi sampai saat ini pun belum ada yang terealisasi. Banyak pihak yang berpendapat bahwa gagasan ini tak dapat direalisasikan karena memang tidak memungkinkan.

Adanya kekhawatiran terkait perusahaan AS usulkan ide gila pantulkan sinar Matahari di langit malam ini tentunya karena perkiraan dampak yang akan didatangkan. Dampak ini pun tidak hanya akan dirasakan oleh para manusia, namun juga oleh satwa liar yang ada di Bumi.

“Objek-objek ini akan tampak seperti bintang-bintang yang sangat terang di langit dan bergerak perlahan jika dilihat dari jarak ratusan kilometer dari titik di permukaan tanah tempat cahaya itu muncul,” ungkap pendiri Dark Sky Consultin, John Barentine.

“Ini terjadi di saat dunia sedang gelap. Ekspektasi biologi (hewan) adalah bahwa kondisi di sekitar mereka akan gelap. Saya khawatir soal ini, misalnya jika seekor burung yang bermigrasi, yang sekarang kita tahu menavigasi dengan bintang-bintang pada tingkat tertentu, hal ini bisa sangat membingungkan mereka,”

“Selain itu, ada implikasi untuk observatorium, baik profesional maupun amatir. Reflect Orbital memang mengatakan pihaknya tidak akan menimbulkan polusi cahaya di observatorium. Tetapi jika ada objek terang yang tampak seperti bintang yang bergerak di langit jauh dari tempat sinar mencapai tanah, jika berada di dekat observatorium, itu tetap menjadi masalah,” lanjutnya lagi.

Download Video Tiktok Tanpa Watermark Gratis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *