Kiamat HP Semakin Dekat dan Penggantinya Sudah Muncul — Teknologi digital di masa depan diprediksi akan semakin berubah. Bos raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) meramalkan bahwa akan muncul perangkat elektronik yang menggantikan fungsi HP. CEO Meta Mark Zuckerberg bahkan memprediksi di tahun 2030 peran HP akan tergantikan dengan perangkat baru.
Tidak hanya itu, bahkan sebelumnya Elon Musk yang merupakan CEO SpaceX juga pernah menyinggung mengenai kepunahan HP. Jika Zuckerberg mengatakan pengganti HP ini akan berbentuk wearable seperti kacamata pintar (smart glasses), Musk malah meramal bentuk pengganti HP ini yaitu chip yang akan ditanam di otak.

Beberapa waktu lalu, platform X diramaikan dengan Musk yang menyebut jika di masa depan HP sudah tidak akan ada lagi. Dan hanya akan ada Neuralink yang menggantikan fungsinya. Neuralink sendiri merupakan startup yang dikembangkan oleh Musk dengan difokuskan untuk mengembangkan teknologi chip otak atau BCI.
Pendapat kedua CEO tersebut memang berbeda, namun inti dari ramalannya bisa dikatakan sama yaitu HP yang akan tergantikan dengan teknologi lain. Dan China sebagai salah satu negara yang memang tidak bisa ketinggalan pun ikut berinovasi pada industri teknologi.
Kiamat HP Semakin Dekat dan Penggantinya Sudah Muncul
Industri perangkat dengan kecerdasan buatan (AI) di China semakin berkembang pesat. China memiliki keahlian di sektor manufaktur hardware. Dan dalam hal ini, China lebih unggul dibandingkan dengan AS, seperti yang dilansir melalui CNBC International.
Diketahui bahwa sejak pertama kali diperkenalkan pada 2023 silam, Meta telah berhasil menjual jutaan smart glasses miliknya. Sementara itu, China telah memiliki lebih dari 70 perusahaan yang juga mmeproduksi produk untuk bersaing dengan perangkat Meta tersebut.
Bahkan perangkat smart glasses berbasis AI dari perusahaan China seperti Inmo dan Rokid juga sudah terjual secara global. Selain itu, Xiaomi serta Alibaba pun menciptakan perangkat tersebut yang hanya terjual di China namun sudah marak beredar dngan integrasi sistem AI.
DingTalk yang dikembangkan oleh alibaba yang dikenal dengan platform pesan singkat di dunia kerja pun tahun ini dikembangkan. Platform tersebut menciptakan perangkat AI yang berukuran seperti kartu kredit. Perangkat yang dikembangkan ini akan dapat dimanfaatkan oleh pekerja untuk mencatat hal-hal penting, transkrip, merangkum, hingga menganalisa omongan dari jarak satu meter.
Saat ini, sudah banyak perusahaan China yang melakukan eksperimen perangkat elektronik yang diintegrasikan dengan AI. Bahkan startup Le Le Gaoshang Education Technology telah merilis Native Language Star. Di mana perangkat tersebut merupakan penerjemah yang dapat dimanfaatkan orang tua untuk mengajarkan bahasa inggris pada anaknya.
Perangkat yang dikembangkan di atas berbasis teknologi iFlyTek AI dari Tencent. Dan dengan ini, orang tua akan dapat berbahasa inggris layaknya orang asing meski kemampuannya kemampuan sebenarnya masih minim.
Karena sudah banyak perusahaan China yang mengembangkan perangkat berbasis AI, langkah ini dianggap sebagai tahap awal adopsi yang akan membuat masyarakat semakin terbiasa dengan adanya AI di kehidupan mereka. Ini juga mendorong perusahaan untuk mencari tahu apa saja yang dibutuhkan untuk menciptakan teknologi canggih di masa depan.
Namun meski dinilai unggul dalam industri ini, perangkat berbasis AI di China ini bisa saja hanya unggul di wilayah itu saja dan tidak bisa melawan AS jika tidak mengepakkan sayapnya di pasar global. Sehingga perusahaan China ini tidak bisa asik dengan dirinya sendiri jika ingin bersaing.








