Jebak Pelanggan yang Kabur, Trik Jitu Retargeting. Dalam dunia bisnis online, salah satu tantangan terbesar adalah menangkap kembali pelanggan yang telah mengunjungi situs webmu namun tidak melakukan pembelian atau tindakan yang diinginkan.
Pelanggan yang kabur mereka yang meninggalkan keranjang belanja tanpa menyelesaikan transaksi atau tidak melakukan konversi setelah mengunjungi halaman produk merupakan peluang yang sering kali terlewatkan. Namun, dengan strategi retargeting yang tepat, kamu bisa menarik kembali pelanggan ini dan meningkatkan tingkat konversi.
Artikel ini akan membahas trik-trik jitu dalam retargeting yang dapat membantu kamu jebak pelanggan yang kabur dan mengubahnya menjadi pembeli yang setia.

Memahami Retargeting
Sebelum membahas trik-trik spesifik, penting untuk memahami apa itu retargeting. Retargeting, atau remarketing, adalah strategi pemasaran yang bertujuan untuk menargetkan kembali pengunjung yang sebelumnya telah berinteraksi dengan situs web atau aplikasi mobilemu tetapi tidak melakukan konversi. Retargeting bekerja dengan menampilkan iklan yang relevan kepada pengguna saat mereka menjelajahi internet atau menggunakan aplikasi lain setelah meninggalkan situs webmu.
Melalui retargeting, kamu bisa menjangkau pelanggan yang sudah menunjukkan minat terhadap produk atau layananmu tetapi mungkin memerlukan dorongan tambahan untuk menyelesaikan pembelian. Dengan mengingat kembali pelanggan ini dan menawarkan penawaran yang relevan, kamu dapat meningkatkan kemungkinan mereka untuk kembali dan melakukan konversi.
Menyiapkan Dasar Retargeting
Sebelum memulai strategi retargeting, pastikan bahwa kamu telah menyiapkan dasar yang kuat. Berikut adalah beberapa langkah awal yang perlu dilakukan:
- Pasang Pixel Tracking: Implementasikan pixel tracking dari platform iklan seperti Facebook, Google, atau TikTok di situs webmu. Pixel tracking adalah kode kecil yang ditempatkan di situs webmu untuk melacak aktivitas pengunjung. Ini memungkinkan kamu untuk mengumpulkan data tentang pengunjung dan menargetkan mereka kembali dengan iklan yang relevan.
- Definisikan Tujuan Retargeting: Tentukan apa yang ingin dicapai dengan strategi retargeting. Tujuanmu bisa berupa meningkatkan penjualan, mengurangi keranjang belanja yang ditinggalkan, atau mendorong pelanggan untuk mendaftar ke newsletter. Memiliki tujuan yang jelas akan membantu kamu merancang kampanye yang efektif.
- Segmentasi Audiens: Segmentasikan audiens berdasarkan perilaku mereka di situs webmu. Misalnya, kamu bisa membuat segmen untuk pengunjung yang meninggalkan keranjang belanja, mereka yang mengunjungi halaman produk tertentu, atau pengunjung yang sudah lama tidak kembali. Segmentasi membantu kamu membuat pesan yang lebih relevan dan personal.
Trik Jitu dalam Retargeting
Sekarang, mari kita lihat beberapa trik jitu yang bisa kamu terapkan untuk memaksimalkan efektivitas strategi retargetingmu.
1. Gunakan Penawaran Khusus dan Diskon
Salah satu cara paling efektif untuk menarik kembali pelanggan yang kabur adalah dengan menawarkan penawaran khusus atau diskon. Setelah mengetahui bahwa pelanggan meninggalkan keranjang belanja, kamu bisa menampilkan iklan yang menawarkan potongan harga atau bonus tambahan untuk mendorong mereka menyelesaikan pembelian. Penawaran khusus ini dapat membuat pelanggan merasa lebih terdorong untuk kembali dan menyelesaikan transaksi yang tertunda.
Contoh: “Hanya 24 jam tersisa! Dapatkan 20% diskon tambahan untuk produk yang kamu tinggalkan di keranjang. Gunakan kode promo: SAVE20.”
2. Personalisasi Iklan
Personalisasi adalah kunci untuk membuat retargetingmu lebih efektif. Gunakan data yang kamu kumpulkan tentang perilaku pengunjung untuk membuat iklan yang relevan dan menarik. Misalnya, jika seseorang mengunjungi halaman produk tertentu tetapi tidak melakukan pembelian, tampilkan iklan yang menampilkan produk tersebut dengan ulasan positif atau rekomendasi terkait.
Contoh: “Tunggu, produk ini masih ada untukmu! Lihat kembali [Nama Produk] yang kamu lihat sebelumnya. Sudah ada ulasan bintang 5 dari pelanggan lainnya!”
3. Gunakan Iklan Dinamis
Iklan dinamis adalah jenis iklan yang secara otomatis menampilkan produk atau layanan yang telah dilihat oleh pengguna. Dengan menggunakan iklan dinamis, kamu bisa menampilkan produk yang relevan berdasarkan aktivitas terbaru pengunjung di situs webmu. Ini memastikan bahwa iklanmu selalu relevan dan menarik bagi audiens.
Contoh: Jika seseorang mengunjungi beberapa produk di situs webmu, iklan dinamis akan menampilkan gambar produk-produk tersebut dengan harga dan penawaran terbaru.
4. Ciptakan Urgensi dengan Penghitungan Mundur
Menciptakan rasa urgensi dapat mendorong pelanggan untuk segera kembali dan menyelesaikan pembelian. Gunakan penghitungan mundur atau batas waktu dalam iklan retargeting untuk menunjukkan bahwa penawaran khusus atau diskon akan segera berakhir. Ini dapat memotivasi pelanggan untuk bertindak lebih cepat sebelum penawaran berakhir.
Contoh: “Penawaran spesial berakhir dalam 2 jam! Ambil kesempatan untuk mendapatkan [Nama Produk] dengan diskon 15% sekarang juga!”
5. Tawarkan Pengalaman yang Berbeda
Buat pengalaman yang berbeda untuk audiens yang sudah pernah berinteraksi dengan situs webmu. Alih-alih menampilkan iklan yang sama berulang kali, variasikan pesan, format, dan visual iklan. Dengan cara ini, kamu bisa menghindari kejenuhan dan memastikan bahwa iklanmu tetap menarik.
Contoh: Jika seseorang telah melihat beberapa produk di situs webmu, tampilkan iklan dengan berbagai format, seperti video yang menunjukkan cara menggunakan produk atau gambar dengan testimonial pelanggan.
6. Optimalkan Iklan untuk Mobile
Banyak pengguna internet saat ini mengakses situs web melalui perangkat mobile mereka. Pastikan bahwa iklan retargetingmu dioptimalkan untuk tampilan mobile. Desain iklan yang responsif dan pastikan bahwa pengalaman pengguna di perangkat mobile tidak terganggu. Iklan yang dirancang dengan baik di perangkat mobile dapat meningkatkan keterlibatan dan konversi.
7. Gunakan Strategi Cross-Platform
Jangan terbatas hanya pada satu platform media sosial atau jaringan iklan. Gunakan strategi cross-platform untuk menjangkau audiens di berbagai tempat. Misalnya, jika kamu menargetkan kembali pengunjung melalui iklan Facebook, pastikan untuk melengkapi kampanye dengan iklan di Google Display Network atau Instagram. Ini membantu menciptakan konsistensi dan meningkatkan kemungkinan pelanggan melihat iklanmu di berbagai platform.
Contoh: Seseorang yang meninggalkan keranjang belanja di situs webmu mungkin melihat iklanmu di Facebook, Google, dan Instagram secara bersamaan, meningkatkan peluang mereka untuk kembali.
8. A/B Testing untuk Iklan
Lakukan A/B testing untuk berbagai elemen iklan retargetingmu, seperti judul, gambar, call-to-action, dan penawaran. Uji beberapa versi iklan untuk melihat mana yang paling efektif dalam menarik perhatian dan mendorong konversi. Dengan A/B testing, kamu bisa mengidentifikasi elemen-elemen yang bekerja dengan baik dan mengoptimalkan kampanye retargetingmu untuk hasil yang lebih baik.
Contoh: Uji dua versi iklan dengan penawaran diskon yang berbeda dan lihat mana yang mendapatkan lebih banyak klik dan konversi. Gunakan hasilnya untuk menentukan penawaran yang paling efektif.
9. Fokus pada Pengalaman Pengguna di Situs Web
Selain mengoptimalkan iklan retargetingmu, pastikan bahwa pengalaman pengguna di situs webmu juga memadai. Jika pelanggan mengalami kesulitan dalam proses pembelian atau situs webmu lambat, mereka mungkin tidak akan kembali. Perbaiki masalah teknis dan optimalkan pengalaman pengguna untuk memastikan bahwa pelanggan dapat dengan mudah menyelesaikan pembelian.
Contoh: Jika banyak pelanggan meninggalkan keranjang belanja karena proses checkout yang rumit, pertimbangkan untuk menyederhanakan proses checkout atau menawarkan opsi checkout tamu.
10. Gunakan Email Retargeting
Selain menggunakan iklan berbayar, pertimbangkan untuk memanfaatkan email retargeting. Kirimkan email yang relevan kepada pelanggan yang telah meninggalkan keranjang belanja atau menunjukkan minat pada produk tertentu. Email ini bisa berisi pengingat tentang produk yang ditinggalkan, penawaran khusus, atau rekomendasi produk yang relevan.
Contoh: Kirimkan email dengan subjek “Jangan Lewatkan! Barang yang Kamu Tinggalkan di Keranjang Masih Tersedia” dan sertakan link langsung untuk menyelesaikan pembelian.
Mengukur dan Menganalisis Kinerja Retargeting
Untuk memastikan bahwa strategi retargetingmu efektif, penting untuk mengukur dan menganalisis kinerja kampanye secara teratur. Gunakan alat analitik untuk melacak metrik seperti CTR (Click-Through Rate), konversi, ROI (Return on Investment), dan biaya per akuisisi. Dengan memahami bagaimana kampanye retargetingmu berkinerja, kamu bisa membuat penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan hasil.
1. Pantau Metrik Kunci
Fokus pada metrik kunci seperti konversi, biaya per konversi, dan CTR untuk mengevaluasi efektivitas iklan retargetingmu. Metrik ini memberikan wawasan tentang seberapa baik iklanmu dalam menarik kembali pelanggan dan menghasilkan hasil yang diinginkan.
2. Analisis Data Pelanggan
Analisis data pelanggan untuk memahami perilaku mereka dan mengidentifikasi tren. Ini dapat membantumu mengoptimalkan strategi retargeting dan membuat keputusan yang lebih baik tentang penawaran, pesan, dan segmentasi.
3. Buat Penyesuaian Berdasarkan Data
Gunakan data yang diperoleh dari analisis untuk membuat penyesuaian dalam kampanye retargetingmu. Misalnya, jika data menunjukkan bahwa iklan dengan penawaran diskon memiliki performa yang lebih baik, pertimbangkan untuk meningkatkan frekuensi penawaran serupa.
Menghindari Kesalahan Umum dalam Retargeting
Dalam menerapkan strategi retargeting, hindari beberapa kesalahan umum yang bisa mengurangi efektivitas kampanye:
- Terpaku pada Target yang Terlalu Luas: Jangan menargetkan audiens yang terlalu luas. Segmentasi yang terlalu umum dapat menghasilkan iklan yang kurang relevan dan kurang efektif.
- Mengabaikan Frekuensi Iklan: Terlalu sering menampilkan iklan kepada audiens yang sama dapat menyebabkan kejenuhan. Atur frekuensi tampilan iklan agar tidak mengganggu pengunjung.
- Mengabaikan Data dan Analisis: Mengabaikan data dan analisis dapat membuatmu kehilangan peluang untuk mengoptimalkan kampanye. Selalu gunakan data untuk membuat keputusan yang informasional.
- Tidak Mengadaptasi Pesan: Pesan iklan yang tidak relevan atau tidak diperbarui dapat mengurangi dampak retargeting. Pastikan untuk mengadaptasi pesan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi audiens.
Retargeting adalah strategi yang sangat efektif untuk menangkap kembali pelanggan yang kabur dan meningkatkan tingkat konversi. Dengan menerapkan trik-trik jitu seperti menawarkan penawaran khusus, personalisasi iklan, menggunakan iklan dinamis, dan menciptakan urgensi, kamu bisa menarik perhatian pelanggan dan mendorong mereka untuk menyelesaikan pembelian. Selain itu, optimalkan pengalaman pengguna di situs webmu, gunakan strategi cross-platform, dan terus analisis kinerja kampanye untuk mencapai hasil yang terbaik.
Dengan memahami dan menerapkan strategi retargeting yang tepat, kamu bisa mengubah pelanggan yang kabur menjadi pembeli yang setia, serta meningkatkan kesuksesan bisnismu secara keseluruhan.