Baterai jadi salah satu komponen paling penting di smartphone modern. Sayangnya, banyak pengguna yang belum paham kapan waktu terbaik untuk melakukan pengisian daya agar baterai tetap awet. Padahal, kebiasaan sederhana saat nge-charge bisa menentukan umur panjang perangkat yang kita pakai setiap hari.
Kebanyakan orang baru nge-charge saat indikator baterai sudah merah, bahkan ada yang menunggu sampai benar-benar habis. Di sisi lain, ada juga yang terlalu sering colok charger meski baterai masih penuh. Kedua kebiasaan ini ternyata bisa mempercepat kerusakan baterai, terutama pada ponsel dengan baterai lithium-ion yang umum digunakan saat ini.

Lalu, kapan sebenarnya waktu terbaik untuk nge-charge HP biar tetap sehat dan tahan lama? Ini Lho Waktu Terbaik Nge-charge Smartphone Biar Tetap Awet.
1. Jangan Tunggu Sampai 0%
Banyak yang mengira baterai perlu dikosongkan dulu sebelum diisi ulang, padahal hal itu sudah ketinggalan zaman. Untuk baterai modern, mengosongkan hingga 0% justru bisa mempercepat penurunan kapasitas.
Idealnya, mulai isi daya ketika baterai ada di kisaran 20–30%. Di level ini, tekanan kimia pada baterai masih stabil, sehingga proses pengisian lebih efisien dan tidak merusak sel baterai.
2. Berhenti Nge-charge di Sekitar 80–90%
Sama halnya dengan tidak menunggu habis, mengisi hingga 100% terus-menerus juga tidak disarankan. Saat baterai penuh, arus listrik yang terus masuk akan meningkatkan suhu dan mempercepat degradasi sel.
Batas aman pengisian idealnya berhenti di angka 80–90%. Beberapa smartphone bahkan sudah dilengkapi fitur optimized charging untuk menjaga batas maksimal ini secara otomatis.
3. Hindari Nge-charge Semalaman
Kebiasaan nge-charge sebelum tidur memang praktis, tapi tidak selalu sehat untuk baterai. Saat sudah penuh, arus listrik kecil tetap mengalir untuk menjaga level daya, yang dalam jangka panjang bisa menurunkan kualitas baterai.
Jika terpaksa harus nge-charge di malam hari, aktifkan fitur pengisian cerdas atau gunakan timer agar charger berhenti bekerja saat baterai sudah penuh.
4. Perhatikan Suhu Saat Isi Daya
Suhu jadi faktor penting lain yang sering diabaikan. Nge-charge dalam kondisi panas — misalnya saat habis main game atau dijemur di mobil — bisa membuat baterai cepat aus.
Sebaiknya tunggu beberapa menit hingga suhu ponsel normal, baru mulai isi daya. Suhu ideal untuk pengisian biasanya ada di kisaran 20–30°C.
5. Gunakan Charger yang Sesuai
Mungkin terdengar sepele, tapi charger yang tidak sesuai bisa memengaruhi performa baterai. Gunakan selalu charger asli atau yang bersertifikat resmi, karena sudah disesuaikan dengan spesifikasi arus dan voltase perangkat.
Charger abal-abal mungkin bisa mengisi cepat, tapi dalam jangka panjang bisa memicu panas berlebih dan memperpendek usia baterai.
6. Isi Daya Secara Parsial Itu Justru Lebih Baik
Banyak yang berpikir nge-charge sedikit-sedikit itu buruk, padahal pengisian parsial justru lebih sehat untuk baterai lithium-ion.
Misalnya, nge-charge dari 40% ke 80% beberapa kali dalam sehari masih lebih aman ketimbang membiarkan baterai drop ke 0%. Pola pengisian pendek ini menjaga stabilitas kimia di dalam sel baterai tetap optimal.
Rawat Baterai, Panjangkan Umur Smartphone
Menjaga baterai bukan cuma soal nge-charge cepat, tapi juga soal kapan dan bagaimana caranya. Dengan mengikuti kebiasaan sederhana seperti tidak menunggu baterai habis, berhenti di 80%, serta menjaga suhu tetap stabil, kamu bisa memperpanjang usia baterai hingga bertahun-tahun.
Selain itu, biasakan memakai charger yang tepat dan hindari penggunaan HP berlebihan saat diisi daya. Dengan rutinitas yang benar, baterai bukan cuma lebih awet tapi juga membuat performa smartphone tetap prima dari waktu ke waktu








