Kamu pernah penasaran nggak sih, siapa sebenarnya yang nurunin kepintaran ke anak? Ibu atau ayah? Jawabannya mungkin bikin kamu melongo. Ternyata, menurut para peneliti, ibu punya andil lebih besar dalam mewariskan kecerdasan ke anak-anak mereka.
Ibu atau Ayah, Siapa Sih yang Nurunin Kepintaran Anak? Jawabannya Bikin Kaget! tapi, jangan buru-buru nyalahin ayah ya, karena ayah juga punya peran penting banget buat tumbuh kembang si kecil.
Gen Kepintaran Itu “Numpang” di Kromosom X, Lho!
Jadi gini, berdasarkan penelitian dari ilmuwan bernama Robert Lehrke yang nulis buku Sex Linkage Of Intelligence, kecerdasan itu banyak dipengaruhi sama kromosom X. Nah, perempuan alias ibu punya dua kromosom X, sementara laki-laki alias ayah cuma punya satu X dan satu Y.
Artinya? Ibu punya peluang dua kali lebih besar buat nurunin gen kecerdasan ke anak. Anak laki-laki bakal dapet satu kromosom X dari ibunya (yang berisi gen kepintaran itu), sementara anak perempuan dapet dua, satu dari ayah dan satu dari ibu.
Riset di Jerman & Skotlandia Bikin Fakta Ini Makin Kuat
Nggak cuma satu penelitian aja yang nyebut hal ini. Tim dari Universitas Ulm di Jerman juga nemuin kalau banyak gen yang berperan di kemampuan otak adanya di kromosom X. Jadi makin kuat deh teori soal peran ibu dalam nurunin kecerdasan.
Belum cukup? Yuk lanjut ke Skotlandia. Di sana, Medical Research Council ngelakuin riset ke lebih dari 12 ribu remaja usia 12 sampai 22 tahun. Hasilnya? IQ ibu jadi prediksi paling akurat buat ngukur kecerdasan anak.
Ayah Nggak Ketinggalan, Masih Banyak Peran Lain
Eits, meskipun gen kecerdasan lebih banyak diturunin ibu, bukan berarti ayah cuma nonton doang. Ayah juga punya andil dalam ngasih pengaruh lewat emosi, intuisi, dan tentu aja peran aktif dalam pengasuhan. Selain gen, kecerdasan anak juga dipengaruhi banyak hal kayak lingkungan, stimulasi sejak kecil, gizi, dan pendidikan.
Kesimpulannya, Tim Ibu atau Ayah Nih?
Kalau ngomongin gen kepintaran, ibu emang lebih unggul. Tapi kalau ngomongin siapa yang bikin anak jadi luar biasa? Jawabannya: kerja sama tim antara ibu dan ayah! Jadi, kamu nggak perlu pilih-pilih tim, yang penting dua-duanya sama-sama hadir dan support perkembangan si kecil.
