Layanan penyimpanan password akun di browser memang memudahkan para pengguna yang sering kali melupakan password yang telah dibuatnya. Bukan hanya itu, dengan menyimpan password di browser, pengguna juga dapat mengakses akunnya dengan cepat tanpa perlu repot-repot memasukkan ulang password.
Dengan klik kolom password sekali, password akans ecara otomatis terisi. Jadi layanan ini sangat banyak digunakan oleh pengguna browser untuk mempermudahnya dalam melakukan aktivitas digital dan tanpa takut lupa password.

Namun pengguna harus tetap hati-hati! Simpan password di browser ternyata memiliki bahaya tersembunyi yang sering diabaikan. Ini bisa jadi celah yang dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab.
Apabila perangkat Anda terinfeksi malware atau mungkin hilang, bisa saja akun media sosial hingga perbankan Anda dibobol, apalagi jika menyimpan password di browser yang bisa diakses oleh penjahat siber ini.
Sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan ini, lebih baik Anda mengetahui terlebih dahulu bahaya tersembunyinya. Yul langsung kita simak di bawah.
Celah Keamanan Browser
Browser merupakan salah satu layanan perangkat lunak yang selalu terhubung dengan internet. Oleh karena itu, browser sangat sering ditargetkan oleh penjahat siber untuk diretas.
Apabila penjahat siber berhasil menemukan celahnya, maka bisa saja data Anda termasuk password yang tersimpn di browser akan diakses. Meski selalu dilakukan pembaruan, namun pasti ada saja celah yang mungkin bisa dimasuki. Jadi, Anda perlu berhati-hati saat menyimpan password di browser.
Akses Fisik
Password yang tersimpan di browser akan rentan diketahui jika Anda memberikan akses kepada orang lain untuk menggunakan perangkatAnda. Mereka bisa saja membuka password yang tersimpan dan jika berniat jahat, itu akan dimanfaatkan.
Sinkronisasi Antar Perangkat
Beberapa browser sudah menyediakan fitur untuk sinkronisasi anatr perangkat. Fitur ini memungkinkan password akan tersimoan secara otomatis ke emua perangkat yang digunakan. Jadi, Anda akan lebih mudah untuk login di beberapa perangkat tanpa harus memasukkan password lagi.
Namun ini juga isa menjadi celah yang nyata bagi para penjahat siber. mereka bisa saja mengakses dari satu perangkat hingga mencuri semua akun yang tersinkronisasi.
Fitur Keamanan Terbatas
Biasanya pengelola password tidak memiliki fitur keamanan yang kompleks seperti aplikasi. Misalnya fitur autentikasi dua faktor (2FA) atau enskripsi tingkat tinggi. Sehingga potensi dibobolnya password melalui browser ini sangat tinggi.
Browser juga tidak menyediakan layanan yang dapat membantu pengguna untuk mengetahui apakah passwordnya sudah bocor. dari sini sudah bisa dilihat bahwa keamanan browser terkait pengelolaan password masih lemah.
Phishing
Pada browser, biasanya terdapat fitur autofill. Namun ternyata fitur ini akan menjadi bumerang bagi ANda. Bisa saja Anda menggunakan fitur ini dan malah membuka situs palsu secara otomatis yang menyerupai situs resmi.
Saat Anda tanpa sadar mengisi data login, browser akan tetap mencatat datanya dan bisa menjadi celah para penjahat siber untuk mencuri data login tersebut.
Resiko Layanan Pihak Ketiga
Beberapa browser memanfaatkan server pihak ketiga untuk membantu menyimpan dan menyinkronkan data Anda. Apabila server pihak ketiga tersebut diretas, maka data Anda yang tersimpan juga bisa dicuri. Kasus seperti ini sudah sangat sering terjadi, sehingga memakan banyak korban.
Dengan mengetahui informasi ini, semoga pengguna lebih berhati-hati lagi dalam menggunakan browser dan menyimpan password di sana.