Selama bertahun-tahun, Google Search dikenal sebagai mesin pencari dominan yang digunakan oleh hampir seluruh pengguna internet. Bahkan, istilah “Googling” menjadi sinonim dengan aktivitas pencarian informasi di dunia maya.
Namun, tren ini kini mulai berubah. Pangsa pasar Google Search mengalami penurunan di bawah 90% dalam tiga bulan terakhir, sebagaimana dilaporkan oleh Search Engine Land. Hal ini menjadi momen langka, mengingat terakhir kali Google mengalami penurunan serupa terjadi hampir satu dekade lalu, tepatnya pada awal 2015.
Laporan ini juga mengungkap bahwa meskipun ada sedikit peningkatan pada pesaing lama seperti Bing, Yahoo, dan Yandex, perubahan ini tidak cukup signifikan untuk menggantikan dominasi Google. Lantas, kenapa Google Search Ditinggalkan Generasi Muda? Ini Sebabnya yang bisa kalian simak.

Meningkatnya Penggunaan AI dalam Pencarian
Salah satu alasan utama penurunan pengguna Google Search adalah berkembangnya teknologi kecerdasan buatan (AI).
Chatbot berbasis AI seperti ChatGPT dan Perplexity AI kini semakin populer sebagai alternatif pencarian.
AI generatif mampu memberikan jawaban langsung yang lebih relevan dibandingkan halaman hasil pencarian Google yang penuh dengan tautan.
Pengguna tidak perlu lagi mengklik banyak situs untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan.
Perubahan ini mengubah kebiasaan banyak orang dalam mencari informasi, khususnya bagi mereka yang menginginkan jawaban cepat dan langsung tanpa harus membaca berbagai sumber.
Perubahan Kebiasaan Generasi Z
Selain AI, generasi muda juga mulai beralih ke platform lain untuk mencari informasi.
TikTok kini digunakan sebagai alat pencarian utama oleh banyak pengguna muda, khususnya Gen Z.
Anak muda lebih suka mencari rekomendasi hotel, restoran, hingga tutorial melalui video singkat di TikTok dibandingkan membaca artikel di Google.
TikTok memberikan pengalaman pencarian yang lebih visual dan interaktif, yang lebih disukai oleh generasi muda dibandingkan hasil pencarian berbasis teks.
Integrasi TikTok dengan Google Search
Meskipun TikTok semakin populer sebagai alat pencarian, platform ini juga tetap terhubung dengan Google.
TikTok mulai menguji integrasi dengan Google Search sejak awal 2024.
Beberapa hasil pencarian di Google kini mulai menampilkan tautan yang berasal dari TikTok.
Dengan adanya fitur ini, Google secara tidak langsung mengakui bahwa TikTok telah menjadi sumber pencarian yang berpengaruh bagi pengguna internet.
Perubahan tren pencarian menunjukkan bahwa Google Search tidak lagi menjadi satu-satunya pilihan utama bagi pengguna internet.
Keberadaan AI generatif seperti ChatGPT dan Perplexity AI semakin memudahkan pengguna dalam mendapatkan informasi tanpa harus membuka banyak situs.
Generasi muda lebih memilih platform seperti TikTok yang menyajikan hasil pencarian dalam format video.
TikTok bahkan mulai diintegrasikan dengan Google Search, menunjukkan bahwa platform berbagi video ini semakin diperhitungkan sebagai mesin pencari alternatif.
Meski Google masih menjadi pemain dominan, tren ini mengindikasikan bahwa dunia pencarian informasi di internet sedang mengalami perubahan besar. Jika Google tidak segera beradaptasi, posisinya sebagai raksasa mesin pencari bisa semakin terancam di masa depan.