Dikatakan bahwa Google menghapus 77 aplikasi Android berbahaya di Play Store karena malware yang berpotensi membobol perbankan pengguna Android. Sebelum dilakukan penghapusan, terlihat sudah banyak sekali pengguna gadget yang mengunduh aplikasi berbahaya tersebut.
Bug atau malware berbahaya ini pertama kali ditemukan oleh tim Zscaler Threatlabz. Bahaya ini disebut dengan nama “Anatsa” atau “TeaBot” yaitu trojan perbankan yang diidentifikasi untuk pertama kalinya pada 2020 silam.

Perlu diketahui bahwa malware yang ditemukan ini sangat mampu dalam melakukan kejahatan seperti pencurian kredensial, pencatatan sandi, hingga transaksi penipuan. Malware ini bisa masuk sejak awal melalui aplikasi tipuan yang berada pada toko aplikasi resmi yaitu Google Play store.
Banyak pengguna yang mengunduh aplikasi tersebut karena memang aplikasinya yang memiliki kegunaan, namun tanpa sadar aplikasi tersebut merupakan aplikasi berbahaya yang dikemas dengan sebaik mngkin agar pengguna tidak memiliki kecurigaan.
Apabila pengguna sudah mengunduhnya, maka bug Anatsa ini akan menginstal muatan berbahaya secara diam-diam. Penginstalan ini tentunya memiliki trik juga, Anatsa akan menyamarkan matan penginstalan sebagai proses pembaruan server perintah dan kontrol (C2). Trik ini bisa mengelabui Google Play Store dalam mendeteksi malware hingga bahaya akan masuk ke perangkat tanpa sadar.
Tidak hanya itu, masih ada lebih banyak serangan lagi yang dapat merugikan pengguna digital. Dari 77 aplikasi berbahaya tadi, salah satunya terdapat bug lain lagi yang memiliki potensi resiko yang tinggi. Bug tersebut disebut dengan ” Joker”.
Joker memungkinkan untuk membaca maupun mengirim pesan secara diam-diam melalui perangkat pengguna. Selain itu, Joker juga bisa mengambil screenshot atau tangkapan layar aktivitas penggunanya, melakukan panggilan suara, bahkan mencuri daftar kontak yang ada.
Agar Anda terhindar dari bahaya aplikasi Android yang terkena malware, sebaikn ya periksa terlebih dahulu rating dan ulasan aplikasi sebelum melakukan pengunduhan melalui Google Play Store. Aktifkan juga Google Play Protect agar aktivitas berbahaya yang ada di perangat bisa terdeteksi dengan mudah.