BERITA TEKNOLOGI

Gen Z Lebih Suka Cari Informasi Lewat Tiktok, Google Search Mulai Ditinggalkan?

×

Gen Z Lebih Suka Cari Informasi Lewat Tiktok, Google Search Mulai Ditinggalkan?

Sebarkan artikel ini

Mencari informasi atau berita di masa kini tidak sesulit dulu, yang mesti menunggu tayangan di Televisi ataupun menunggu loper koran mengirimkan koran tiap harinya untuk memperbaharui berita. Berkat adanya mesin pencari atau search engine seperti Google Search, proses pencarian berita dan informasi kini jauh lebih mudah dan cepat diperoleh.

Namun demikian, muncul isu jika Google Search kini mulai ditinggalkan penggunanya, karena hadirnya media informasi lainnya semisal Tiktok, yang menyajikan informasi secara lebih apik, menarik dan singkat melalui video. Selengkapnya mengenai hal ini dapat kamu simak pada Gen Z Lebih Suka Cari Informasi Lewat Tiktok, Google Search Mulai Ditinggalkan? berikut ini.

Download Video Tiktok Tanpa Watermark Gratis
Video Trik Rahasia Terbaru

Popularitas Google Search yang mulai direbut oleh platform lain didapatkan dari temuan SearchEngineLand yang mengungkap, jika mesin pencari kebanggaan Google ini menunjukkan penurunan pangsa pasar hingga mencapai level terendah dalam satu dekade terakhir. Hal ini tentu beralasan, karena persaingan antar mesin pencari ditambah kehadiran media sosial serta AI semakin membuat persaingan kian ketat.

Dari temuan SearchEngineLand dari StatCounter, situs pelacak trafik suatu website, ditemukan jika pangsa pasar Google Search turun ke angka 90 persen selama tiga bulan terakhir (Oktober-Desember 2024) secara berturut. Detailnya, pangsa pasar mesin pencari Google ini pada Oktober adalah 89,34 persen, November sebesar 89,99 persen dan Desember di tahun yang sama sebesar 89,73 persen. Padahal, jika ditilik dari bulan-bulan sebelumnya selalu memperoleh hasil di atas 90 persen.

Baca Juga :  Standar Kelulusan PPPK 2024 Tidak Lagi Gunakan Passing Grade, Ini Gantinya

Di bulan Maret 2024, pangsa pasarnya adalah 91,38 persen dan pada Juni tahun yang sama, adalah 91,06 persen. Ini berarti, penurunan pangsa pasar Google Search telah terjadi sejak akhir kuartal I-2024. Bisa dibilang, periode tersebut merupakan kali pertama bagi Google Search alami penurunan pengguna yang pertama kalinya sejak tahun 2015.

Pada awal tahun 2015, market share Google Search diketahui juga sempat terjun di bawah 90 persen selama tiga bulan berturut-turut, yakni pada Januari-Maret dengan penurunan paling tajam pada Februari 2015, sebesar 89,47 persen. Alasan penurunan ini sendiri, tidak dipaparkan dengan jelas oleh StatCounter

Nah, tapi, jika boleh menebak, kemungkinan penyebab utamanya ialah munculnya AI belakangan ini, yang membawa fungsi serupa dengan mesin pencari, yang dapat memberikan segala jenis informasi. Adapun contoh AI yang membawa kemampuan serupa dengan yang dimiliki oleh Google Search ialah Perplexity serta ChatGPT dari OpenAI.

Faktor lainnya ialah bisa jadi karena orang-orang masa kini banyak yang beralih menggunakan media sosial untuk mencari Informasi, sebut saja Tiktok atau Instagram, yang mengemas informasi jauh lebih baik dari yang dikemas oleh Google Search, yang selama ini hanya fokus pada informasi berbasis teks.

Gen-Z gandrung dengan TikTok, millenial setia dengan Google

Baca Juga :  Cara Rahasia Melihat Aktivitas TikTok Tanpa Ketahuan

Generasi Z (Gen-Z) merupakan generasi atau orang-orang yang lahir pada tahun antara 1997-hingga 2012. Generasi ini cenderung melek informasi serta trend terkini, yang alhasil membuat perangkat gadget susah lepas dari tangan mereka. Gen Z sendiri diketahui lebih suka mengakses informasi atau berita melalui TikTok daripada mencarinya melalui Google. Hal tersebut cenderung berlainan dengan generasi sebelumnya, yaitu generasi Millenial (kelahiran 1981-1996) yang masih setia dengan Google.

Hasil tersebut didapatkan dari laporan firma riset, YPulse, yang biasa memantau kebiasaan anak muda. Pada April 2024 lalu, Ypulse melakukan riset terhadap respondennya yang merupakan Gen Z yang yang berumur 18-24 tahun, dan didapatkan hasil jika 46 persen dari mereka masih mencari informasi di Google, diikuti oleh 21 persen di TikTok dan 5 persen di YouTube.

Nah, jika dibandingkan dengan jumlah responden YPulse yang masuk ke kategori millenial (umur 25-39 tahun), pengguna kategori ini lebih banyak mencari informasi di Google dengan angka sekitar 58 persen. Dengan kata lain, data YPulse menunjukkan bahwa jumlah Gen Z yang mencari informasi di Google lebih sedikit ketimbang millenial, dan pengguna Gen Z tampaknya lebih memilih mencari informasi di media sosial (TikTok dan YouTube) ketimbang di Google.

.Dari berbagai laporan yang ada, didapatkan kesimpulan jika alasan Gen Z lebih memilih TikTok untuk mencari informasi ketimbang media lain, ialah karena mereka lahir pada masa dimana media sosial berkembang dengan pesat. Hal ini tentu berbeda dengan para millenial yang lahir dan hidup di era maraknya akses informasi melalui Google.

Baca Juga :  Kamu Harus Coba! 10 Fitur iOS 18 yang Bikin iPhone Makin Seru: Ganti Ikon Aplikasi & Control Center!

Millenial sendiri hanya melihat media sosial seperti Tiktok, hanya sekadar sebagai platform untuk mencari teman saja, dan tidak difungsikan sebagai media untuk mencari sumber informasi yang utama.Sementara itu, dimata Gen Z sendiri, media sosial dinilai sebagai media untuk mengakses banyak hal seperti berita, dan bukan hanya sekadar mencari teman saja.

Secara umum, data YPulse di atas tetap menghasilkan kesimpulan jika Google masih menjadi media utama baik bagi Gen Z maupun Gen Millenial untuk mencari informasi dan berita. Kedepannya, ada kemungkinan hal tersebut dapat mungkin berubah, dimana baik Gen Z maupun generasi yang lebih muda dari mereka akan jauh lebih banyak mengakses informasi terkini melalui akun media sosial mereka masing-masing.

 Kemungkinan tersebut dapat mungkin terjadi seiring dengan semakin pesatnya pemberitaan yang ada pada media sosial, sebagaimana laporan yang dilansir dari Axios. Ini berarti, selisih angka responden YPulse untuk pengguna Gen Z dan millenial yang mencari informasi di Google di atas (46 persen dan 58 persen) kemungkinan akan semakin besar di masa depan, jika dominasi media sosial dapat mengalahkan mesin pencari seperti Google Search.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *