Belakangan ini, Gen Z Lagi Ramai Bahas “YONO”! Ini Arti dan Gaya Hidup Barunya yang Ngalahin YOLO. Kalau kamu aktif di media sosial, mungkin udah pernah denger istilah ini berseliweran di timeline.
Buat kamu yang belum paham, tenang aja! Aku bakal kasih penjelasan lengkap soal apa itu YONO, bedanya sama YOLO, dan gimana sih gaya hidup yang lagi nge-trend ini.
Apa Itu YONO?
YONO adalah singkatan dari You Only Need One yang artinya “Kamu cuma butuh satu.” Secara harfiah, YONO menekankan pentingnya kesederhanaan dan fokus dalam hidup. Istilah ini dianggap sebagai “jawaban” atau bahkan lawan dari YOLO, singkatan dari You Only Live Once. Kalau YOLO ngajarin buat menikmati hidup tanpa pikir panjang, YONO justru mengajak kita buat lebih selektif dan menghargai apa yang benar-benar penting.
Asal-Usul YONO
YONO mulai populer di Korea Selatan sekitar pertengahan tahun lalu. Media di sana banyak ngebahas soal pergeseran gaya hidup anak muda yang mulai meninggalkan budaya YOLO dan lebih milih YONO. Gen Z di Negeri Ginseng ini sadar, hidup yang “sembarangan” ala YOLO bikin mereka gampang capek secara fisik, mental, bahkan finansial.
Sebagai gantinya, mereka mengadopsi prinsip YONO yang lebih minimalis. Dalam gaya hidup ini, orang diajak buat fokus ke satu hal penting yang benar-benar berarti. Misalnya, alih-alih belanja banyak barang buat pamer, mereka lebih milih beli satu barang berkualitas tinggi yang bisa dipakai lama.
YONO vs YOLO
YOLO:
– Fokus pada kesenangan instan.
– Ngejar pengalaman sebanyak-banyaknya tanpa terlalu mikirin dampaknya.
– Motto hidup: “Selagi muda, nikmatin aja semuanya!”
YONO:
– Fokus ke apa yang benar-benar penting.
– Milih kualitas daripada kuantitas.
– Motto hidup: “Nggak usah banyak, yang penting cukup dan berkualitas.”
Langkah-Langkah Hidup dengan Prinsip YONO
Kalau kamu tertarik buat ngikutin gaya hidup YONO, ini langkah-langkah yang bisa kamu coba:
1. Identifikasi Prioritas Hidupmu
Pikirin baik-baik, apa sih yang paling penting buat kamu? Bisa soal hubungan, karier, hobi, atau hal-hal kecil kayak kesehatan mental. Fokuslah ke satu hal yang benar-benar bikin kamu bahagia.
2. Kurangi Hal yang Nggak Perlu
Coba deh cek barang-barang atau aktivitas yang cuma jadi beban, bukan bikin hidup kamu lebih baik. Mulai decluttering barang di kamar atau stop ikut tren yang nggak sesuai sama kamu.
3. Investasi di Kualitas, Bukan Kuantitas
Daripada punya 10 barang murah yang gampang rusak, mending beli satu barang berkualitas tinggi yang tahan lama. Ini juga berlaku buat hubungan sosial. Lebih baik punya satu sahabat sejati daripada banyak teman yang cuma ada pas butuh.
4. Hindari FOMO (Fear of Missing Out)
Gen Z sering banget kena FOMO gara-gara sosial media. Mulai sekarang, coba stop bandingin hidup kamu sama orang lain. Nikmatin proses hidupmu sendiri.
5. Fokus ke Pengalaman yang Berarti
Daripada sibuk cari validasi di sosial media, coba habiskan waktu buat hal-hal sederhana tapi berarti, kayak ngobrol sama keluarga atau menikmati alam tanpa gangguan gadget.
6. Tetap Konsisten
Beralih ke gaya hidup YONO nggak gampang, apalagi kalau kamu terbiasa YOLO. Tapi pelan-pelan aja, nggak usah buru-buru. Yang penting kamu konsisten sama tujuan hidup kamu.
Kenapa YONO Jadi Populer?
Gaya hidup YONO muncul sebagai respons dari kelelahan kolektif Gen Z yang terlalu fokus mengejar semua hal sekaligus. YOLO memang seru, tapi buat sebagian orang, itu malah bikin stres karena tekanan buat terus menikmati hidup secara maksimal. Dengan YONO, orang diajak buat hidup lebih tenang dan sederhana, tapi tetap berarti.
Jadi, YONO atau YOLO?
Dua-duanya punya sisi positif dan negatif. Kalau kamu lagi pengen eksplorasi dan nikmatin hidup, YOLO bisa jadi pilihan. Tapi kalau kamu pengen hidup yang lebih fokus dan simpel, YONO adalah jawabannya.
Bagaimana menurut kamu? Mau tetap YOLO atau coba YONO?