Elon Musk Ungkap Kapan Manusia Bisa Menginjak Mars: Ini Dia Rencana Ambisiusnya. Elon Musk, miliarder dan pendiri SpaceX, baru-baru ini membagikan pandangannya tentang kapan manusia bisa benar-benar menginjakkan kaki di Mars. Dalam buku terbaru “SpaceX: Elon Musk and the Final Frontier” oleh jurnalis sains Brad Bergan, terungkap bagaimana Musk membangun visinya dan menghadapi tantangan besar untuk menjadikan Mars sebagai destinasi manusia berikutnya. Yuk, simak detailnya!
Di konferensi Satellite 2020, Musk mengatakan dengan tegas, “Jika kita tidak meningkatkan laju kemajuan kita, saya pasti akan mati sebelum kita pergi ke Mars,” seperti dilaporkan Los Angeles Times dan dikutip Live Science pada Senin (19/8). Menurut Musk, jika proses persiapan untuk mencapai Mars memakan waktu 18 tahun hanya untuk mencapai orbit, kita harus mempercepat inovasi, atau dia akan kehilangan kesempatan melihat misi tersebut menjadi kenyataan.

Musk optimis bahwa perjalanan manusia ke Mars bisa terjadi dalam beberapa dekade ke depan. Namun, pertanyaannya adalah, apakah Mars akan siap untuk menyambut pemukiman manusia dengan biaya tiket yang terjangkau?
Menurut Musk, biaya pindah ke Mars mungkin akan berkisar antara US$500.000 (sekitar Rp7,8 miliar) hingga US$100.000 (sekitar Rp1,56 miliar). Angka ini diungkapkan pada 2019 dan jika disesuaikan dengan inflasi tahun 2023, biaya tersebut melonjak menjadi sekitar US$600.000 (sekitar Rp9,3 miliar) dan US$120.000 (sekitar Rp1,87 miliar). Meskipun angka ini masih bisa dijangkau oleh sebagian orang Amerika, banyak yang perlu menabung selama 15 tahun atau lebih untuk mencapainya, dengan asumsi inflasi tetap stabil.
Namun, tanpa perubahan besar dalam aspek sosial, politik, dan ekonomi, tidak semua warga negara Dunia Pertama bisa membeli tiket ke Mars tanpa pekerjaan dengan gaji yang jauh lebih tinggi. Selain itu, membangun pemukiman mandiri di Mars merupakan tantangan besar yang setara dengan meluncurkan perang dunia dari berbagai sisi sekaligus.
Musk memperkirakan biaya untuk mengangkut material ke Mars pada tahun 2017 adalah US$140.000 per ton, yang mungkin mencapai US$200.000 per ton saat Starship mulai beroperasi. Pada tahun 2017, dia memperkirakan biaya total untuk menyelesaikan pemukiman di Mars bisa mencapai US$100 miliar, angka yang kini hampir mencapai US$200 miliar dengan inflasi.
Menurut Musk, pemukiman Mars bisa terjadi paling cepat pada tahun 2050. Namun, dengan berbagai kemunduran yang dialami proyek Artemis NASA dan Starship SpaceX, serta ketegangan geopolitik antara negara-negara antariksa, perkiraan ini mungkin masih sangat idealistis.
Musk juga menyoroti bagaimana kontrak ruang angkasa sering kali memprioritaskan peningkatan aktivitas ekonomi. Setelah roket Falcon 9 SpaceX terbukti andal, kontrak peluncuran dengan NASA dan negara-negara lain berkembang pesat, memperkuat posisi SpaceX secara ekonomi.
Namun, tidak ada jaminan bahwa misi ke Mars tidak akan tertunda lebih lama lagi. Terlepas dari semua pencapaian, ketertarikan untuk menjelajahi Bulan dan kekayaan yang mungkin dikembalikan ke Bumi bisa memperlambat upaya untuk menginjakkan kaki di Mars lebih cepat.
Dengan berbagai tantangan dan rencana ambisius ini, masa depan eksplorasi Mars tetap menjadi salah satu topik paling menarik dalam dunia antariksa.