BERITA TEKNOLOGI

Bikin Penasaran! Rusia dan China Lagi Kerja Sama Bangun PLTN di Bulan

×

Bikin Penasaran! Rusia dan China Lagi Kerja Sama Bangun PLTN di Bulan

Sebarkan artikel ini

China sama Rusia lagi serius banget nih kerja bareng buat bikin proyek besae-besaran di luar angkasa. Rencananya, mereka bakal ngebangun pembangkit listrik tenaga nuklir (alias PLTN) langsung di permukaan Bulan. Yap, nggak main-main, proyek ini udah dikunci lewat kerja sama resmi antara Roscosmos (agensi luar angkasanya Rusia) dan China National Space Administration (CNSA).

Gila banget kan? Dan itu baru awalnya aja. Di artikel Bikin Penasaran! Rusia dan China Lagi Kerja Sama Bangun PLTN di Bulan ini, kamu bakal nemuin semua info menariknya. Yuk, lanjut baca sampai tuntas!

Buat Apa Sih PLTN di Bulan?

Cus kita lanjut bahas Bikin Penasaran! Rusia dan China Lagi Kerja Sama Bangun PLTN di Bulan. Jadi guys, PLTN ini nggak cuma buat gaya-gayaan doang. Fungsinya buat nyuplai energi listrik ke International Lunar Research Station (ILRS), yaitu markas penelitian luar angkasa gabungan China-Rusia yang nanti bakal berdiri di Bulan. Targetnya sih selesai sebelum 2036 yaa.

Baca Juga :  Apple Store Akan Segera Hadir Indonesia, Benarkah? Yuk Cari Tahu

Jadi, nanti para ilmuwan bisa riset di sana tanpa mikirin soal listrik. Menurut Roscosmos, stasiun ini nanti bakal jadi tempat uji coba berbagai teknologi keren buat eksplorasi jangka panjang. Bahkan mereka udah siapin rencana biar manusia bisa hidup di Bulan. Wah, udah kayak film sci-fi yaa!

Uniknya, pembangunan reaktor nuklir ini bakal dilakukan secara otomatis, alias nggak bakal ada manusia yang turun tangan langsung. Hal ini diungkap langsung sama bos besarnya Roscosmos, Yuri Borisov, waktu diwawancara tahun 2024 lalu. Emang sih, dia nggak ngasih detail banget teknologinya gimana, tapi katanya sih semua sistemnya udah nyaris siap tempur.

Bahkan kabarnya, mereka lagi ngembangin robot-robot pintar yang bisa ngerjain pembangunan di medan ekstrem kayak Bulan. Kalo ini berhasil, bisa jadi langkah awal buat banyak proyek luar angkasa lainnya yang lebih canggih.

Siapa Aja yang Mau Gabung?

Sampai sekarang, udah ada 17 negara yang nunjukin minat buat join ke proyek ILRS ini. Beberapa di antaranya ada Mesir, Pakistan, Thailand, Venezuela, dan Afrika Selatan. Bisa dibilang ILRS ini makin dilirik negara-negara yang pengen punya peran lebih di dunia antariksa tapi belum punya teknologi secanggih NASA.

Baca Juga :  Gampang Banget! Cara Kompres Foto Jadi 300KB Tanpa Ribet, Bisa Pakai WhatsApp Juga

Buat China sendiri, misi ini bakal dimulai lewat peluncuran Chang’e-8 yang dijadwalkan meluncur tahun 2028. Nah, ini juga sekaligus jadi misi awal buat nganterin astronaut China mendarat di Bulan. Serius nih, kayaknya mereka udah mulai ngincer tinggalan permanen di luar angkasa.

Rencana buat ngebangun ILRS ini sebenernya udah diumumin dari tahun 2021. Waktu itu China sama Rusia bilang mereka bakal kirim bahan bangunan lewat lima roket super gede (super-heavy rocket) yang dijadwalkan meluncur dari 2030 sampai 2045. Jadi, ini emang proyek jangka panjang yang udah dipikirin dari lama.

Abis bangunan utamanya kelar, China juga udah siapin peluncuran lanjutan buat nambahin fasilitas lain. Salah satunya mereka mau bikin stasiun luar angkasa yang bisa nyambung langsung ke ILRS. Serius, ini kayak mimpi para penjelajah luar angkasa yang mulai jadi kenyataan.

Baca Juga :  Tontonan Penuh Imajinasi! Ini Dia 10 Film Fantasi yang Nggak Pernah Basi Buat Ditonton Ulang

Saingan Berat Buat Misi Artemis

Nah, buat kamu yang belum tau, ILRS ini sebenernya punya “musuh bebuyutan” dari sisi lain planet, yaitu misi Artemis dari Amerika Serikat. Bedanya, kalo Artemis dipimpin sama NASA, China dan Rusia bikin ILRS secara independen tanpa gabung sama koalisi barat.

Artemis sendiri punya rencana ngebangun stasiun luar angkasa yang ngorbit di sekitar Bulan, namanya Gateway. Launching-nya sih katanya mulai tahun 2027. Program Artemis ini udah kerja bareng sama lebih dari 50 negara lain. Tapi sayangnya, masa depan proyek ini sempet gonjang-ganjing gara-gara mantan Presiden AS, Donald Trump, sempet ngomong mau potong anggaran NASA dan nge-press supaya Gateway dibatalin.

Penutup

Itu dia Bikin Penasaran! Rusia dan China Lagi Kerja Sama Bangun PLTN di Bulan. Bulan bukan cuma tempat pendaratan Neil Armstrong doang sekarang. Dengan dua kubu besar (China-Rusia vs. AS), kompetisi luar angkasa makin panas.

Siapa yang paling duluan punya markas canggih di sana? Kita lihat aja nanri, tapi yang jelas, PLTN di Bulan ini bikin masa depan luar angkasa makin keliatan nyata dan nggak cuma ada di film!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *