Selain uang, pemerintah juga akan memberikan bantuan sosial pangan berupa beras pada masyarakat yang berhak mendapatkan. Kabarnya, bantuan beras dari pemerintah akan turun akhir bulan ini .
Lebih tepatnya, bantuan sosial beras ini akan disalurkan mulai dari akhir Juni hingga Juli 2025 mendatang. Bantuan sosial beras ini akan disalurkan bersamaan dengan penyaluran beras untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Dalam program bantuan pangan ini, pemerintah menyalurkan kepada 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Masing-masing dari mereka akan mendapatkan 10 KG beras. Bantuan ini bersumber dari Cadangan Beras Pemerintah yang dikelola oleh Perum Bulog.
Arief Prasetyo Adi selaku Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan bahwa pendataan keluarga yang berhak menerima bantuan ini masih berlangsung. Saat ini, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan sudah mendata 16,5 juta penerima.
Pemerintah menyatakan bahwa stok beras di gudang bulog tahun ini merupakan stok terbanyak sepanjang sejarah. Sampai 13 Mei 2025 lalu, stok beras mencapai hingga 3,7 juta ton.
Umumnya, pemerintah menyalurkan beras SPHP pada seluruh daerah di Indonesia. Namun Arief mengatakan bahwa penyaluran beras SPHP tahun ini akan diprioritaskan untuk disalurkan ke daerah Indonesia bagian timur seperti Papua dan Maluku Utara.
Bapanas saat ini sudah mendapat permintaan 17 bupati di delapan provinsi ihwal penyaluran beras SPHP. Pemerintah sedang memfokuskan program pada penyerapan beras. Penyaluran pembatasan ini diharapkan dapat menjaga harga beras pada tingkat konsumen.