Aturan Baru! Registrasi SIM Seluler Harus dengan Pemindaian Wajah — Penggunaan kartu SIM seluler akan diperketat. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan menerapkan kebijakan di mana pengguna kartu SIM diwajibkan untuk melakukan registrasi dengan menggunakan teknologi biometrik pemindai wajah.
Bahkan kebijakan ini dikatakan akan diimplementasikan pada tahun 2025 ini menurut keterangan Edwin Hidayat Abdullah selaku Direktur Jenderal Ekosistem Digital, Komdigi.
Sebenarnya, kebijakan ini sudah diterapkan untuk registrasi e-SIM. Artinya, pengguna e-SIM sudah harus melakukan pemindaian biometrik saat registrasi. Namun kebijakan ini akan diberlakukan secara lebih luas dalam waktu dekat.
Dihadirkan kebijakan mengenai registrasi biometrik kartu SIM ini tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Langkah ini diambil untuk mengatasi adanya penipuan digital menggunakan nomor seluler. Seperti yang kita ketahui, sudah bayak sekali kasus penipuan yang merugikan pengguna. Jadi, langkah inilah salah satu yang bisa diterapkan untuk saat ini.
Meski sebelumnya pemerintah telah mewajibkan pengguna melakukan registrasi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK) sejak Oktober 2017 lalu untuk mengatasi masalah penipuan ini, tetai langkah tersebut masih belum terlalu efektif. Sehingga, perlu aanya kebijakan lain yang diharapkan bisa lebih membantu dalam mengatasi persoalan yang dihadapi ini.
Komdigi bahkan yakin jika kebijakan registrasi dengan pengenalan wajah ini lebih efektif meningkatkan keakuratan data pelanggan seluler daripada saat hanya menggunakan NIK dan nomor KK seperti sebelumnya.
Teknologi biometrik yang dihadirkan ini sudah diuji cobakan oleh beberapa operator seluler seperti Telkomsel, Indosat oOredoo, Hutchison, dan XL,Smart. Uji coba yang telah dilakukan ini dinyatakan berhasil.
