Death Clock: Aplikasi yang Bisa Prediksi Tanggal Kematian dengan Bantuan AI, Berani Coba? Bayangin deh, ada aplikasi yang bisa kasih tahu kapan kamu bakal “angkat koper” dari dunia ini.
Namanya Death Clock, aplikasi ini nggak cuma asal tebak, tapi menggunakan teknologi AI canggih buat prediksi tanggal kematian kamu. Hayo, penasaran atau malah merinding?
Ditenagai AI dan Sains, Gimana Caranya?
Death Clock adalah karya developer Brett Fransson. Ia bilang aplikasi ini digerakkan oleh AI yang dilatih menggunakan data dari lebih dari 1.200 studi tentang harapan hidup. Kebayang nggak? Penelitiannya melibatkan 53 juta orang! Jadi, Death Clock ini nggak asal bikin prediksi, tapi berbasis sains.
“Aplikasi ini kasih gambaran pahit soal berapa lama kamu bisa hidup berdasarkan kebiasaan kamu saat ini,” begitu deskripsi Death Clock di App Store. Tapi, jangan takut dulu! Fransson bilang aplikasi ini juga bakal kasih tips buat bikin hidup kamu lebih panjang. Kayak punya “malaikat maut pribadi” yang malah bantu kamu hidup sehat. Serem, tapi seru, ya?
Apa yang Bisa Dilakukan Death Clock?
Aplikasi ini pertama kali diluncurkan pada Juli 2024 dan sekarang udah tersedia buat Android dan iOS. Sayangnya, buat kamu yang ada di Indonesia, aplikasi ini belum hadir di sini. Tapi tetap menarik buat disimak, kan?
Dalam waktu singkat, Death Clock udah di-download lebih dari 125 ribu kali. Bahkan, aplikasi ini jadi favorit di kategori Health & Fitness. Kamu cuma perlu masukin data soal kebiasaan hidup kamu—mulai dari pola makan, olahraga, tingkat stres, sampai kebiasaan tidur. Dengan itu, Death Clock bakal ngasih prediksi tanggal kematian kamu.
Menurut Fransson, akurasi prediksi Death Clock lebih tinggi dibanding tabel mortalitas standar. Artinya, prediksi ini lebih personal dan sesuai dengan kondisi kamu.
Gimana Cara Kerjanya?
Sebelum kamu dapat prediksi, kamu bakal diminta isi kuesioner. Pertanyaan yang diajukan cukup lengkap, mulai dari umur, gender, dan etnis, sampai ke riwayat kesehatan keluarga, kondisi mental, dan penyakit kronis yang kamu punya. Dari situ, aplikasi ini memproses data kamu dan memberikan hasil prediksi.
Contohnya, Anthony Ha, jurnalis TechCrunch, pernah coba aplikasi ini. Awalnya, Death Clock memprediksi Anthony bakal meninggal di usia 90 tahun. Tapi, dengan sedikit perubahan gaya hidup, usianya bisa sampai 103 tahun! Menarik, kan? Jadi, aplikasi ini nggak cuma kasih “vonis”, tapi juga solusi.
Gratis atau Berbayar?
Kamu bisa download Death Clock secara gratis. Tapi, kalau mau fitur lebih lengkap, ada opsi berlangganan seharga USD 40 per tahun. Dengan berlangganan, kamu bakal dapet rekomendasi gaya hidup sehat yang lebih detail, plus ada fitur unik: hitung mundur menuju tanggal kematian kamu. Hayo, siapa yang cukup berani buat lihat jam hitung mundurnya?
Death Clock memang terdengar menyeramkan, tapi bisa jadi alat yang bikin kamu lebih peduli sama kesehatan. Dengan teknologi AI-nya, aplikasi ini nggak cuma bantu prediksi umur, tapi juga kasih solusi buat hidup lebih lama dan sehat. Kalau kamu punya nyali dan penasaran, Death Clock mungkin bakal jadi aplikasi unik yang layak dicoba!
Tertarik buat jadi salah satu dari 125 ribu orang yang udah download? Atau kamu bakal nunggu aplikasi ini tersedia di Indonesia dulu?