Ancaman Mikroplastik Bahayakan Kesehatan Manusia — Saat produk dengan bahan plastik terurai, maka akan membentuk pecahan kecil yang dikenal dengan nama ‘Mikroplastik’. Dalam beberapa tahun terakhir, mikroplastik ini terdeteksi telah meningkat dan masuk ke dalam jaringan manusia . Tentunya adanya mikropastik ini membuatnya dikaitkan dengan ancaman kesehatan manusia.
Dikatakan oleh para ahli yang berasal dari Harvard TH Chan School of Public Health bahwa Upaya yang lebih besar diperlukan untuk mengatasi atau membatasi populasi plastik di seluruh dunia. Bahkan telah diberikan gambaran umum terkait tingkat polusi dari mikroplastik itu sendiri beserta dengan dampak kesehatan yang akan dihadirkannya. Gambaran ini dijelaskan dalam artikel JAMA Insights edisi 15 Oktober.

Para ilmuan mencatata beberapa hal terkait dengan mikroplastik yang dapat membahayakan manusia ini. Anda bisa melihatnya di bawah, dilansir dari laman Harvard School of Public Health:
- Produksi plastik melonjak dari 234 juta ton pada 2000 menjadi 435 juta ton pada 2020 dan diperkirakan akan melonjak lagi sebesar 70% pada 2040
- Plastik mengandung beberapa bahan kimia yang sangat beracun seperti zat penghambat api, zat perfluoroalkil dan polifluoroalkil (PFAS), serta ftalat yang dapat bermigrasi ke lingkungan dan ke dalam tubuh manusia
- Mikroplastik telah ditemukan di banyak makanan, minuman, sumber air minum, pakaian, kosmetik, dan produk perawatan pribadi lainnya
- Struktur mikroplastik yang unik memungkinkan mereka bertindak sebagai pembawa kontaminan
- Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan pada sel, DNA, dan respons imun
- Mikroplastik telah ditemukan di banyak jaringan manusia, dan konsentrasinya dalam jaringan tampaknya meningkat seiring waktu
- Studi observasional telah menunjukkan adanya hubungan antara mikroplastik dengan meningkatnya risiko serangan jantung, stroke, demensia, atau kematian dini.
Sebernarnya, sudah terdapat banyak sekali kebijakan lokal maupun nasional yang tercatat oleh para penulis penelitian di mana kebijakan tersebut memiliki tujuan untuk membatasi polusi plastik. Namun sayangnya, perjanjian internasional yang berlaku tidak terlalu banyak. Padahal perjanjian internasional inilah yang sangat dibutuhkan untuk membatasi polusi plastik tersebut.
Melihat ancaman mikroplastik bahayakan kesehatan manusia ini seharusnya membuat kita juga semakin sadar untuk mengurangi penggunaan plastik di dalam kehidupan shari-hari.






