Arab Saudi Jadikan AI Sebagai Ladang Minyak Baru — Arab Saudi merupakan negara dengan sumber energi yang melimpah, apalagi jika mengingat bahwa negara ini memiliki kekayaan yang luar biasa dari Minyak yang dihasilkan. Minyak menjadi penggerak ekonomi terbesar negara Timur Tengah ini.
Namun, Arab Saudi memperbesar atau berekspansi ke bidang-bidang lain agar tak sepenuhnya bergantung pada minyak saja. Meski pendapatan yang dihasilkan dari minyak tersebut sangat luar biasa, namun Arab Saudi belum puas sehingga ingin memperbanyak sektor untuk mempercepat pertumbuhan.

Khalid Al Falih, Menteri Investasi Arab Saudi mengatakan bahwa mereka akan berinvestasi dalam pengembangan teknologi AI dan model bahasa berskala besar. Pusat data dalam skala besar dan biaya kompetitif juga akan dibangun di Arab Saudi.
“AI telah muncul dalam tiga, empat tahun terakhir, dan sudah pasti akan menentukan masa depan ekonomi setiap negara. Mereka yang berinvestasi akan memimpin, dan mereka yang tertinggal, sayangnya, akan merugi,” katanya dilansir dari CNBC.
Jonathan Ross sebagai CEO Perusahaan chip AI Groq berkata jiak inisiatif Arab Saudi ini akan dapat meningkatkan infrastruktur AI dengan surplus energi yang dimilikinya. Bahakn menurut PwC, Arab Saudi akan meraup keunt8ungan lebih dari USD 135 miliar di tahun 2030 karena adanya integrasi AI.
Dilaporkan bahwa total pendapatan pemerintah Arab Saudi untuk paruh pertama di tahun 2025 mencapai 565,21 miliar riyal Saudi. Dalam hal ini, minyak menyumbang sebesar 53,4%, di mana jumlah ini turun dari 67,97% yang didapatkan pada tahun 2019 silam untuk periode yang sama.
Kekayaan yang dihasilkan negara ini digunakan untuk mengakuisisi saham di perusahaan teknologi raksasa, penerbit video game, bahkan klub bola untuk diversifikasi pendapatan minyak ke sektor lainnya.







