BERITA TEKNOLOGI

Misteri Planet X Belum Terpecahkan, Diduga Akan Ada Planet Y

×

Misteri Planet X Belum Terpecahkan, Diduga Akan Ada Planet Y

Sebarkan artikel ini

Misteri Planet X Belum Terpecahkan, Diduga Akan Ada Planet Y — Planet dalam Tata Surya saat ini berjumlah 8 planet setelah pluto dikeluarkan dari daftar dan masuk dalam kategori planet kerdil. Namun, sebuah Tim memperkirakan sebuah planet baru hadir dengan ukuran lebih besar yang mengorbit Matahari dari jarak yang sangat jauh.

Dikatakan bahwa perkiraan tersebut bukanlah planet kesembilan yang populer. Planet ini dikatakan lebih besar dari Bumi namun lebih kecil dari Neptunus. Diduga bahwa jarak planet ini dengan Matahari berada setidaknya 300 kali lebih jauh dari Bumi, atau bisa jadi lebih jauh lagi.

Pendapat bahwa Tata Surya yang memiliki banyak planet tak teridenifikasi sebenarnya sudah sangat lama. Bahkan ketika pluto belum diturunkan posisinya menjadi planet kerdil, planet baru yang dihipotesiskan ini diberi nama planet X mengacu pada angka romawi X yang berarti 10.

Saat ini, planet X dikaitkan dengan planet kesembilan. Adanya penghubungan ini membuat Tim yang ada memberikan nama hipotesis barunya dengan nama planet Y.

Hipotesis ini diperkuat dengan bukti pada bidang objek trans-Neptunus yang memiliki lengkungan. Dibandingkan dengan Tata Surya, orbit bidang ini terlihat tampak miring yang konsisten.

Sebenarnya, objek trans-Neptunus banyak yang dudah diketahui, namun seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa Tata Surya memiliki ruang yang tidak terbatas. Sehingga kita tidak tahu apa saja yang ada di dalam bayangangelap tersebut. Jadi, kemungkinan bahwa masih banyak objek yang menunggu untuk ditemukan.

Tim yang mengeluarkan hipotesis ini menggunakan planet-planet yang mengorbit Matahari pada jarak antara 50 dan 400 unit astronomi (jarak antara Bumi dan Matahari). Mereka dengan hati-hati memisahkan trans-Neptunus yang orbitnya beresonansi dengan Neptunus (seperti trans-Neptunus yang mengorbit satu kali setiap 10 kali planet raksasa es tersebut) dan mengamati distribusi sisanya.

Didapatkan hasil bahwa tidak ada lengkungan pada TNO antara 50 dan 80 unit astronomi, tetapi berada di antara 80 dan 200, serta 80 dan 400. Hal ini terbukti statistik adanya lengkungan sekitar 15 derajat. Terdapat dua kemungkinan yang didapatkan yaitu lengkungan yang ditemukan merupakan sebuah kebetulan dan bisa dipastikan jika trans-Neptunus lainnya menunjukkan hal yang sama.

Apabila lengkungan tersebut bukanlah sebuah kebetulan belaka, Tim peneliti yakin hal ini paling tepat dijelaskan oleh sebuah planet yang massanya berada di antara massa Merkurius dan Bumi, yang mengorbit pada jarak antara 100 dan 200 unit astronomi.

Planet lain yang memiliki massa seperti Pluto juga berkemungkinan bisa menjelaskan, namun ini bukan jalan yang diinginkan. Benda-benda yang memiliki ukuran lebih besar dari Bumi pun dapat menyebabkan lengkungan pada rentang 50 hingga 80.

Dalam penelitian mandiri juga diusulkn adanya planet Y yang serupa yang dapat menjelaskan adanya lengkungan pada trans-Neptunus. Dengan adanya Observatorium Vera Rubin dan survei dekadenya, dikatakan bahwa keberadaan planet yang diusulkan ini bisa dikonfirmasi beberapa tahun ke depan dengan membenarkan atau penyangkalan.

“Akhirnya, kami mencatat bahwa Planet Y hipotetis seperti yang dijelaskan dalam makalah mereka kemungkinan besar dapat dideteksi oleh Survei Ruang dan Waktu Legacy (LSST) yang akan datang di Observatorium Vera C. Rubin jika saat ini berada dalam jejak survei,” tertulis dalam makalah oleh para peneliti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *