Email merupakan salah satu metode yang paling banyak digunakan para peretas untuk mendekati targetnya.Mereka, para peretas, memanfaatkan sejumlah aktivitas atau kebiasaan pemakaian Email pengguna sebagai jalan masuk mereka untuk meretas. Jika sudah tahu, sebaiknya Jangan Lengah, 4 Kebiasaan Email Ini Bisa Jadi Celah Peretasan Hacker Lho.
Kebiasaan klik-klik sembarangan pada email, dapat menjadi pintu masuk para hacker untuk meretas lho. memang, sebagai awam dalam dunia teknologi terutama yang berbau hacker, kita masih awam dengan kerentanan keamanan kita saat menggunakan teknologi. Mungkin kita tak peduli atau tidak pernah diberi tahu, aktivitas apa saja yang di email, yang dapat membahayakan privasi keamanan kita.
.4 Kebiasaan Email yang Bisa Jadi Celah Peretasan Hacker
Dilansir dari Makeuse, terdapat sejumlah aktivitas di email yang dapat menjadi celah untuk terjadinya peretasan, apa saja? berikut adalah daftarnya:
1.Lampiran Dokumen
Lampiran yang ada di email adalah salah satu trik peretasan via email yang menjadi favorit para hacker. Dalam lampiran yang tampak sah dan aman, para penjahat dunia maya ini, dapat menyelipkan malware didalamnya. Malware tersebut dapat disamarkan dalam lampiran seperti “invoice.pdf”, padahal aslinya adalah lampiran “invoice.pdf.exe, sebuah ekstensi file yang berbahaya.
Agar aman, sebelum membuka file, sebaiknya lakukan dulu verifikasi serta pengecekan terhadap lampiran yang tampak mencurigakan tersebut dengan bantuan ekstensi file milik Windows. Disamping itu, biar makin optimal, juga bisa dipindai dengan alat pemindaian virus guna mencari tahu ada atau tidaknya virus didalamnya. sebelum membukanya. Verifikasi pengirim melalui saluran komunikasi terpisah jika memungkinkan.
2.Gambar yang Dimuat
Dalam email, tak jarang pengirim memuat gambar didalamnya. Meski tampak aman, kamu nggak boleh terkecoh dulu ya dan buru-buru mengkliknya. Barangkali dibaliknya ada virus atau malware berbahaya. Dari gambar tersebut, dapat mungkin juga disematkan piksel pelacakan email berukuran 1 piksel x 1 piksel.
Piksel tersebut dapat dijadikan jalan bagi pengirim untuk memperoleh informasi terkait penerima email, mulai dari waktu membuka email, perangkat yang digunakan, perkiraan lokasi, dan bahkan alamat IP kamu.
3.Tautan Unsubscribe
Pada email yang bersifat Spam, biasanya terselip tombol Berhenti Berlangganan yang ditempatkan pada bagian bawah email. Oleh para penjahat dunia maya, tombol ini dapat menjadi pintu masuk untuk mengetahui keantifan email pengguna, supaya dapat dilakukan pemantauan
Jika tombol tersebut diklik, mereka, para penjahat siber, akan tahu bahwa pemilik email tersebut adalah target mereka yang sebenarnya, dengan demikian tercapailah tujuan yang mereka inginkan. Selain dapat diretas, alamat email target ini dapat mungkin dijual dengan harga mahal ke penjahat dunia maya lainnya, yang memungkinkan dapat terjadinya lebih banyak spam, phishing, serta kejahatan siber lainnya.
Nah, kalau kamu nggak mau jadi korban, maka kamu dapat mengacuhkan tombol klik berhenti berlangganan tersebut jika terlihat aneh dan mencurigakan. Tandai sebagai sebagai spam dan segera blokir pengirimnya kalau perlu.
4.URL yang dipersingkat
Kalau kamu pernah mendapati kiriman URL yang dipersingkat seperti bit.ly dan tinyurl.com yang kecil, tahan diri dulu untuk mengkliknya. Kamu nggak tahu ada apa dibaliknya, salah-salah kamu bisa dibawa ke situs web berbahaya yang membahayakan perangkat kamu.
URL yang dipersingkat, oleh para penjahat siber biasa digunakan untuk menyamarkan situs web yang tampan aman, tapi sebenarnya tidak. Pemendek URL ini dianggap jauh lebih efektif untuk mengelabui korban agar tergoda untuk mengklik tautan.
Untuk tahu apakah URL pendek yang tidak sengaja kamu temukan itu aman atau tidak, maka kamu dapat memeriksanya dulu dengan menggunakan pemindaian URL seperti VirusTotal atau URLVoid. Pengecekan ini adalah pencegahan utama dari bahaya phsing atau malware yang mungkin sedang menargetkanmu.
