Sejumlah organisasi Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) seperti Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) mengkonfirmasi bahwa tahun ini Arab Saudi tak menerbitkan visa furoda. Hal ini karena proses pemvisaan haji sudah ditutup.
Visa umrah mulai akan diterbitkan pada 14 Zulhijah 1446 H, namun dengan peraturan baru yang telah diterbitkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Visa umrah akan terbit apabila hotel yang dipesan sudah memiliki izin dari Difa’ Madani atau otoritas sipil Saudi dan kementerian Pariwisata Saudi. Hotel yang dipesan pun harus memiliki status yang jelas seperti jumlah hari yang diambil selama berada di sana.
Dikutip dari detikcom, Ahamad Barakwan selaku Kabid Umrah DPP AMPHURI mengatakan bahwa “Jadi visa umrah tuh akan diterbitkan jika hotel yang dipesan di Makkah dan di Madinah sudah mempunyai tasreh dari Difa’ Madani dan Kementerian Pariwisata,”
“Hotel yang kita booking itu harus sesuai dengan paket kita. Anggap 3 malam di Madinah, 4 malam di Mekah. Itu harus sesuai 3 malamnya hotel apa,” lanjutnya.
Peraturan baru ini merupakan langkah yang tepat untuk menghindari adanya haji ilegal. Lalu karena Saudi tak terbitkan visa furoda, ini isi aturan baru umrah yang telah dibuat:
Aturan Baru Penerbitan Visa Umrah
- Hotel yang dipesan harus sudah memiliki izin dari Kementerian Pariwisata Kerajaan Arab Saudi.
- Alasan pemesanan hotel harus sesuai dengan program yang akan dilakukan selama di Saudi.
- Perjanjian pemesanan harus disetujui oleh hotel melalui latform Nusuk jika jamaah memesan hotel dari pihak eksternal.
- Mematuhi semua syarat dan aturan yang berlaku untuk memastikan proses pembuatan visa.
