Ngomongin rumah subsidi, sekarang pekerja media alias wartawan juga dapet program spesial nih buat punya rumah sendiri. BP Tapera alias Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat udah siapin skema pembiayaan yang dirancang buat bantuin para wartawan punya hunian dengan cara yang lebih gampang. Nah, gimana skema dan syaratnya? Yuk, kita bedah semuanya di artikel Ini Dia Skema Pembiayaan Program Rumah Subsidi Buat Wartawan!
Kenapa Rumah Subsidi Penting Banget Buat Wartawan?
Yuk kita lanjut bahas Ini Dia Skema Pembiayaan Program Rumah Subsidi Buat Wartawan. Deputi Bidang Pemanfaatan Dana Tapera, Sid Herdikusuma, bilang kalo sekarang banyak banget yang makin pengen punya rumah. Tapi sayangnya, harga rumah tuh nggak ada kata murah lagi, malah tiap tahun naik terus.
Apalagi, makin banyak orang yang ngerasa taraf hidupnya mulai membaik. Tapi, impian buat punya rumah kadang masih mentok gara-gara harga yang terus naik nggak ada ujungnya. Sid bahkan ngingetin, “Harga rumah nggak bakal turun. Jadi, waktu terbaik buat beli rumah itu ya sekarang.
Kalo terus ditunda, rumah idaman makin jauh aja dari jangkauan.” Omongan ini dia sampaikan pas acara sosialisasi “Akselerasi Kepemilikan Rumah buat Karyawan Industri Media” bareng Kementerian Komunikasi dan Digital di Jakarta, Rabu (23/4/2025).
Tapi, masalah utama buat beli rumah tuh nggak cuma harga yang meroket, tapi juga uang muka alias DP dan bunga KPR yang kadang bikin kepala muter. Tingkat bunga yang fluktuatif bikin banyak orang mikir dua kali sebelum ngajuin KPR.
Tapi tenang aja, pemerintah sekarang udah ngebantu banget. Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka katanya bener-bener serius bantu rakyat punya rumah. “Pemerintah menyeduakan solusi biar pembiayaannya lebih murah dan gampang diakses,” jelas Sid.
Dua Skema Andalan Pemerintah
Pemerintah nyediain dua program utama buat bantu pembiayaan rumah, yaitu:
– Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)
Program ini pakai sistem campuran, 75% dananya dari pemerintah, sisanya 25% dari bank. Keunggulannya, bunga KPR-nya cuma 5% flat sampe tenor 20 tahun. Harga rumahnya juga udah diatur sesuai ketentuan Kementerian PUPR.
– Subsidi BP Tapera
Nah, kalo subsidi yang satu ini sumbernya dari simpanan peserta Tapera. Tenornya lebih panjang, bisa sampe 30 tahun, dan bunga flat-nya juga 5%. Lagi-lagi, harga rumahnya udah ditetapin sama Kementerian PKP, jadi tetep affordable.
Apa Sih Bedanya FLPP dan Tapera?
Bedanya, FLPP itu dananya gabungan pemerintah dan bank, sedangkan Tapera dari simpanan peserta. Tapi, dua-duanya sama-sama kasih opsi bunga tetap, jadi nggak pusing hadapi bunga naik.
Oh iya, menurut Heri Rijadi dari BTN, program FLPP ini didukung Sarana Multigriya Finansial (SMF), jadi lebih terjamin. Sementara subsidi Tapera lebih cocok buat kamu yang cari tenor panjang biar cicilan bulanan lebih ringan.
Siapa yang Bisa Ikut Program Ini?
Nah, buat para pekerja media, ini kesempatan emas buat punya rumah. Program ini diprioritaskan buat yang penghasilan maksimal Rp14 juta per bulan di wilayah Jabodetabek, khususnya yang udah berkeluarga dan belum punya rumah.
“KPR subsidi ini jadi bentuk perhatian negara buat profesi yang selama ini kurang terlayani sama skema komersial. Padahal, mereka punya peran penting banget buat demokrasi kita,” tambah Heri Rijadi.
Selain bunganya yang rendah, program ini juga ngebantu banget buat DP yang lebih ringan. Kalo kamu lagi ngumpulin uang buat DP, program ini ngebantu biar rumah pertama nggak lagi cuma jadi mimpi. Jadi, buat para wartawan yang udah lama banget pengen punya rumah sendiri, ini saatnya buat ambil langkah.
Penutup
Nah, itu dia pembahasan kita tentang Ini Dia Skema Pembiayaan Program Rumah Subsidi Buat Wartawan. Nggak ada lagi alasan buat nunda punya rumah, apalagi buat para pekerja media yang kerja keras tiap hari. Program ini hadir buat bantuin kamu wujudkan impian punya hunian sendiri tanpa drama harga yang makin nggak kejangkau.
Ingat, kesempatan kayak gini nggak dateng dua kali lho. Kalo kamu udah memenuhi syarat, langsung aja cek info detailnya dan mulai proses pengajuannya. Rumah pertama bukan cuma soal tempat tinggal, tapi juga investasi buat masa depan. Yuk, ambil langkah sekarang sebelum kesempatan ini hilang!
