RAGAM

Mau Pindah Rumah? Intip Dulu Hitungan Hari Baik Menurut Primbon Jawa

×

Mau Pindah Rumah? Intip Dulu Hitungan Hari Baik Menurut Primbon Jawa

Sebarkan artikel ini

Dalam tradisi Jawa, pemilihan hari yang baik untuk pindah rumah bukanlah sekadar keputusan biasa, melainkan sesuatu yang harus diperhitungkan dengan cermat. Kepercayaan ini didasarkan pada Primbon Jawa, yang telah digunakan turun-temurun untuk menentukan waktu terbaik dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pindah rumah. Dengan memilih hari yang tepat, diharapkan penghuni rumah baru akan mendapatkan keberkahan, ketentraman, dan rezeki yang lancar.

Perhitungan hari baik ini melibatkan beberapa aspek utama, seperti nilai weton, neptu, dan bulan yang dianggap baik. Oleh karena itu, sebelum menentukan hari kepindahan, ada baiknya memahami cara menghitungnya berdasarkan pedoman Primbon Jawa. Berikut Mau Pindah Rumah? Intip Dulu Hitungan Hari Baik Menurut Primbon Jawa dan langkah-langkah perhitungannya.

Menentukan Nilai Weton

Langkah pertama dalam menentukan hari terbaik untuk pindah rumah adalah menghitung nilai weton, yaitu nilai numerik dari hari dalam kalender Jawa dan pasaran. Berikut adalah daftar nilai hari dan pasaran yang digunakan dalam perhitungan ini:

Nilai Hari:

Strawberries

Senin = 4

Selasa = 3

Rabu = 7

Kamis = 8

Jumat = 6

Strawberries

Sabtu = 9

Minggu = 5

Nilai Pasaran:

Legi = 5

Pahing = 9

Pon = 7

Wage = 4

Kliwon = 8

Setelah mengetahui nilai weton dari hari dan pasaran, langkah berikutnya adalah menghitung neptu.

Menghitung Neptu

Neptu merupakan hasil penjumlahan antara nilai hari dan nilai pasaran pada tanggal kepindahan yang direncanakan. Misalnya, jika seseorang berencana pindah rumah pada hari Kamis Pahing, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

Kamis = 8

Pahing = 9

Neptu total = 8 + 9 = 17

Setelah mengetahui neptu hari kepindahan, langkah berikutnya adalah menyesuaikan dengan neptu kelahiran untuk menentukan apakah hari tersebut termasuk hari baik atau tidak.

Menentukan Kualitas Hari Kepindahan

Untuk memastikan apakah hari kepindahan adalah hari yang baik, perlu dilakukan perhitungan tambahan dengan memasukkan neptu kelahiran. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

• Tambahkan neptu hari kepindahan dengan neptu hari kelahiran.

• Bagilah total tersebut dengan 4.

• Perhatikan sisa pembagian untuk menentukan kualitas hari kepindahan.

Berikut adalah makna dari hasil pembagian tersebut:

Sisa 1 (Guru) → Sangat baik

Sisa 2 (Ratu) → Baik

Sisa 3 (Rogoh) → Kurang baik

Sisa 0 atau 4 (Sempoyong) → Tidak baik, sebaiknya dihindari

Contoh Perhitungan:

Seseorang lahir pada hari Senin Pahing (Senin = 4, Pahing = 9, total = 13). Ia berencana pindah rumah pada hari Rabu Kliwon (Rabu = 7, Kliwon = 8, total = 15).

Maka, total neptu yang diperoleh adalah:
13 (neptu kelahiran) + 15 (neptu hari kepindahan) = 28

Kemudian, hasil ini dibagi 4:
28 ÷ 4 = 7 (sisa 0)

Karena hasil pembagian menghasilkan sisa 0 (Sempoyong), maka hari tersebut tidak baik untuk pindah rumah, sehingga sebaiknya dipilih hari lain yang lebih menguntungkan.

Memilih Bulan yang Baik untuk Pindah Rumah

Selain memperhitungkan hari, pemilihan bulan juga berperan penting dalam menentukan kelancaran dan keberuntungan setelah pindah rumah. Berdasarkan Primbon Jawa, berikut adalah bulan-bulan yang dianggap baik untuk pindah rumah:

Bulan yang Baik:

Bulan Besar

Bulan Ruwah

Bulan Bakdamulud

Pindah rumah pada bulan-bulan ini dipercaya dapat membawa keberkahan dan ketentraman bagi penghuni rumah.

Bulan yang Sebaiknya Dihindari:

Bulan Sura

Bulan Sapar

Bulan Pasa

Ketiga bulan ini dipercaya sebagai waktu yang kurang baik untuk pindah rumah karena dapat membawa kesialan, hambatan, atau ketidakstabilan dalam kehidupan setelah kepindahan.

Dalam Primbon Jawa, menentukan hari terbaik untuk pindah rumah tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Perhitungan ini melibatkan beberapa aspek, seperti nilai weton, neptu, serta pemilihan bulan yang tepat. Dengan memahami metode ini, seseorang dapat memilih hari yang baik untuk pindah agar mendapatkan keberkahan, ketentraman, dan rezeki yang lancar di tempat tinggal baru.

Meskipun kepercayaan ini bersifat tradisional, banyak masyarakat Jawa yang masih menggunakannya sebagai pedoman dalam mengambil keputusan penting, termasuk dalam urusan pindah rumah. Bagi yang ingin mengikuti tradisi ini, sebaiknya lakukan perhitungan dengan cermat agar kepindahan dapat berjalan dengan lancar dan membawa manfaat bagi seluruh penghuni rumah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *