TELEGRAM

Big Update Telegram! Real Atau Hoax?

×

Big Update Telegram! Real Atau Hoax?

Sebarkan artikel ini

Rencananya Telegram akan menanggapi kritik atas moderasi konten dengan menghapus beberapa fitur berfungsi untuk aktivitas ilegal. Pavel Durov selaku CEO Telegram mengatakan bahwa platform pesan itu akan merombak aplikasi setelah mendapat banyak kritik dari lembaga pemerintah di berbagai negara. Durov mengatakan bahwa langkah tersebut dalam sebuah pesan kepada 12,2 juta pelanggannya di saluran Telegram.

Dari informasi yang beredar di dunia maya akan terdapat Big Update Telegram! Real Atau Hoax? Durov mengatakan bahwa dari keseluruhan pengguna Telegram tidak ada hubungannya dengan kejahatan. Sementara itu hanya sebagian kecil yang terlibat dalam aktivitas terlarang menimbulkan citra buruk bagi seluruh platform. Kemudian pada akhirnya mengganggu kepentingan hampir satu miliar pengguna lainnya.

Kemudian dari latar belakang itulah sebabnya tahun ini mereka berencana mengubah moderasi di Telegram. Jika sebelumnya dari sumber kritik menjadi sumber pujian pengguna. Akan tetapi, pihak perusahaan tidak menjelaskan secara perinci bagaimana mereka akan mengeksekusinya. Namun, ia mengatakan Telegram telah menonaktifkan unggahan media baru ke alat blog mandiri yang telah disalahgunakan oleh aktor anonim.

Baca Juga :  Cara Gunakan Fitur Sekali Lihat di Telegram

Adapun langkah lain yaitu dengan menghapus fitur People Nearby yang bermasalah dengan bot dan penipu. Sebagai gantinya mereka akan menghadirkan sebuah akun bisnis atau akun yang terverifikasi oleh mereka. Sebagai informasi tambahan bahwa, CEO Telegram pernah terlibat dalam kasus penangkapan beberapa bulan lalu. Dari penangkapan tersebut, pemerintah Prancis meminta penyelidikan secara resmi namun tidak terbukti. Pada akhirnya Durov dapat bebas namun dengan jaminan.

Baca Juga :  7 Aplikasi Pilihan untuk Melacak Nomor Selain GetContact

Penangkapan Durov berhubungan dengan penggunaan Telegram untuk kejahatan termasuk penipuan, pencucian uang, dan berbagi gambar pelecehan seksual anak. Dari kasus ini, meledak menjadi perbincangan di mana-mana hingga menjadi topik yang hangat. Kasus Durov lantas menimbulkan pertanyaan tentang batasan kebebasan berbicara di ranah online dan pengawasan platform media sosial.

Tidak masuk akal bahwa untuk menyelidiki pemilik platform tentang sebuah kasus yang bahkan tidak di lakukannya. Padahal yang melakukan tindakan kejahatan adalah orang yang menggunakan aplikasi tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *