Buat kamu yang masih punya utang puasa Ramadhan tahun lalu, jangan sampai kelupaan buat menggantinya, ya!
Puasa itu kewajiban, jadi kalau ada yang bolong, harus segera dibayar sebelum Ramadhan berikutnya tiba. Utang Puasa Ramadhan Belum Lunas? Begini Solusinya!

Kenapa Harus Mengganti Puasa?
Saat Ramadhan, ada beberapa kondisi yang bikin seseorang boleh meninggalkan puasa. Misalnya, lagi sakit, dalam perjalanan jauh, atau kondisi lain yang memang dibolehkan dalam syariat. Tapi meskipun boleh nggak puasa, tetap ada kewajiban buat menggantinya di hari lain.
Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI), siapa pun yang masih punya utang puasa, wajib segera menqadhanya sebelum masuk Ramadhan tahun berikutnya. Ini ditegaskan langsung oleh Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Ni’am Sholeh. “Segera dilunasi sebelum Ramadhan berikutnya tiba,” ujarnya.
Kalau sudah masuk Ramadhan baru tapi utang puasanya masih ada, gimana dong? Tenang, puasa tetap wajib diganti setelah Ramadhan selesai. Tapi ada tambahan nih, yaitu kewajiban membayar fidyah.
Fidyah: Denda Buat yang Telat Ganti Puasa
Fidyah itu semacam denda yang harus dibayar kalau utang puasa nggak dilunasi sampai masuk Ramadhan berikutnya tanpa alasan yang sah. Menurut Imam Malik dan Imam Syafii, besaran fidyah yang harus dibayar adalah 1 mud atau sekitar 750 gram bahan makanan pokok. Fidyah ini bisa diberikan ke orang miskin sebagai pengganti puasa yang belum dilunasi.
Gimana Kalau Sakit dan Nggak Bisa Puasa Lagi?
Ada juga kondisi tertentu yang bikin seseorang benar-benar nggak bisa mengganti puasa, misalnya kalau sakit keras dengan peluang sembuh yang kecil. Kalau sudah begini, menurut MUI, orang tersebut nggak wajib puasa lagi, tapi cukup membayar fidyah sebagai gantinya.
Jadi, buat kamu yang masih punya utang puasa, yuk segera dilunasi! Jangan sampai menumpuk dan malah bikin ribet di kemudian hari. Kalau ada kendala, bisa konsultasi ke ustaz atau lembaga zakat terdekat biar lebih jelas cara membayar fidyahnya. Semangat puasa!