WHATSAPP

CIA Lakukan Penyadapan di WhatsApp, Bisa Akses Data Pengguna

×

CIA Lakukan Penyadapan di WhatsApp, Bisa Akses Data Pengguna

Sebarkan artikel ini

CIA Lakukan Penyadapan di WhatsApp, Bisa Akses Data Pengguna, tentu cukup membuat was-was bukan?. Penyadapan ini sendiri diakui oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg. Dalam pengakuannya, Zuckerberg mengungkap, bahwa otoritas AS tersebut melakukan penyadapan dari jarak telah mengakui bahwa otoritas AS, termasuk CIA , dapat mengakses pesan WhatsApp dengan masuk jarak jauh tanpa tersentuh dengan fitur enkripsi, yang selama ini menjadi fitur keamanan di WhatsApp.

Saat diundang ke Podcast Joe Rogan Experience pada hari Jumat lalu, Zuckerberg menuturkan bahwa meski enkripsi WhatsApp dapat menghalangi pengguna lain, bahkan perusahaanya sekalipun untuk melihat pesan pribadi pengguna, sayangnya fitur enkripsi ini tidak dapat memberi perlindungan terhadap akses fisik ke ponsel pengguna. fakta ini dikemukakan bos Meta AI ini saat Rogan, sang pemilik acara menanyakan perihal upaya Tucker Carlson untuk mengatur wawancara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Terkait upaya Tucker Carlson tersebut, diketahui bulan Februari tahun lalu, ia mengungkap keberhasilannya untuk berbicara dengan Putin setelah tiga tahun tidak pernah berhasil. gagalnya Carlson dalam menghubungi Putin ini lalu dikambing hitamkan pada otoritas AS, yaitu NSA dan CIA, yang dianggap berusaha menghalangi usahanya tersebut.

Dari penuturan Carlson, diketahui badan-badan tersebut memata-matainya dengan menyadap pesan dan emailnya, lalu kemudian membocorkan niatnya menghubungi Putin ke media, yang alhasil membuat rencananya tersebut gagal. Dari kasus ini, Rogan meminta Zuckerberg menjelaskan bagaimana hal tersebut bisa terjadi mengingat adanya perlindungan enkripsi yang seharusnya melindungi pesan.

Baca Juga :  WhatsApp Rilis Fitur Baru! Yuk Coba Fitur Passkey

“Hal yang sangat bagus dari enkripsi adalah membuatnya tidak terlihat oleh perusahaan yang menjalankan layanan tersebut. Jadi, jika kamu menggunakan WhatsApp, tidak ada gunanya server Meta melihat isi pesan tersebut,” kata Zuckerberg, seraya menambahkan bahwa meskipun seseorang meretas basis data Meta, mereka tidak dapat mengakses teks pribadi pengguna.

Saat berusaha menghubungi Putin sendiri, Carlson menggunakan aplikasi pesan Signal, yang mana aplikasi ini menggunakan fitur enkripsi yang serupa dengan fitur enkripsi yang terdapat pada WhatsApp. Meski berfungsi untuk melindungi pesan pribadi pengguna, Namun enkripsi tidak akan berfungsi saat penegak hukum ingin melihat pesan yang tersimpan di perangkat.

Baca Juga :  Terbaru, Fitur WhatsApp yang Wajib Kamu Ketahui

“Yang mereka lakukan adalah mengakses ponsel kamu. Jadi, tidak masalah jika ada yang dienkripsi, mereka bisa melihatnya dengan jelas,” jelasnya. Zuckerberg menyebutkan alat seperti Pegasus, perangkat lunak mata-mata yang dikembangkan oleh perusahaan Israel NSO Group, dapat dipasang secara diam-diam di ponsel untuk mengakses data.

Karena fitur enkripsi ini tidak sepenuhnya aman, maka Zuckerberg dan timnya membuat suatu fitur untuk memberikan lapisan keamanan tambahan untuk pesan pribadi pengguna, ialah fitur pesan yang menghilang. Dengan fitur ini pesan yang telah dikirimkan pengguna dapat terhapus secara otomatis pada jangka waktu yang telah ditetapkan.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *