BERITA TEKNOLOGI

Tajamnya Fokus Pemerintah Jokowi: Kajian untuk Pembentukan Badan Khusus Pengembangan Kecerdasan Buatan (AI)

×

Tajamnya Fokus Pemerintah Jokowi: Kajian untuk Pembentukan Badan Khusus Pengembangan Kecerdasan Buatan (AI)

Sebarkan artikel ini

Tajamnya Fokus Pemerintah Jokowi: Kajian untuk Pembentukan Badan Khusus Pengembangan Kecerdasan Buatan (AI). Pemerintah Jokowi Menggali Potensi Rencana Pembentukan Badan Khusus untuk Pengembangan Kecerdasan Buatan (AI)

Pemerintah sedang mempersiapkan langkah besar dalam dunia teknologi dengan mempertimbangkan pembentukan badan khusus untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan komitmen kuat terhadap kemajuan AI di Indonesia. Koordinator Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Ari Dwipayana, mengungkapkan bahwa pemerintah berencana mendirikan lembaga khusus guna mendorong inovasi dan implementasi AI, terutama di Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.

“Iya, kami tengah mempertimbangkan pembentukan badan khusus untuk AI. Pembangunan IKN memberikan ruang bagi teknologi pintar dan kota pintar yang berbasis lingkungan. Jadi, masterplan-nya mengarah ke sana,” jelas Ari pada Minggu (11/8/2024).

Sementara itu, badan khusus pengembangan AI bukanlah hal baru di panggung internasional. Di Amerika Serikat, terdapat National Institute of Standards and Technology (NIST) yang menetapkan standar dan kerangka kerja untuk AI, termasuk aspek keamanan dan etika. Di Eropa, European AI Alliance menjadi forum bagi ahli, industri, dan pemerintah untuk membahas isu-isu AI. Fokus utama lembaga-lembaga ini adalah riset, pengembangan, dan standarisasi teknologi AI.

Ari menambahkan bahwa integrasi AI dalam pembangunan IKN di Kalimantan Timur melibatkan berbagai perguruan tinggi, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM). Rektor UGM, Profesor Ova Emilia, mengungkapkan bahwa universitasnya siap berperan aktif dengan meluncurkan Institute for Future Life, yang diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan IKN.

“Program ini dirancang untuk menghadapi tantangan masa depan. UGM berkomitmen untuk mendukung pengembangan AI dengan menjadi pusat riset dan pengembangan teknologi ini di Indonesia,” ujar Ova. Institute for Future Life akan fokus pada lima bidang utama kesehatan dan biomedis, lingkungan dan biodiversitas, ekonomi biru dan hijau, tata kelola masa depan, serta masyarakat digital inklusif.

Tahun lalu, program ini juga menyentuh strategi penanganan perubahan iklim yang berdampak pada berbagai sektor, termasuk pertanian, ketahanan pangan, dan kesehatan. Ova berharap universitas dapat menjadi motor penggerak utama dalam riset dan pengembangan teknologi AI di Tanah Air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *