Merriam-Webster, salah satu kamus ternama Amerika Serikat (AS) menobatkan kata Slop menjadi Word of the Year 2025 penanda kekhawatiran global terkait banyaknya konten digital berkualitas rendah yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI).
Dari laporan penerbit kamus yang kantornya berpusat di Springfield, Massachusetts, kata “Slop” sendiri telah berubah makna di tahun ini. Makna utama kata tersebut diperluas untuk menggambarkan “konten digital berkualitas rendah yang diproduksi, biasanya dalam jumlah banyak, oleh AI”. Seperti yang dikutip dari teknokompas.
Slop Menjadi Word of the Year 2025 Penanda Kekhawatiran Global
Penggunaan makna atau definisi baru tersebut ditempatkan sebagai arti pertama dalam entri kata slop. Di mana makna tersebut lebih unggul dibandingkan dengan makna tradisionalnya. Misalnya makna seperti lumpur lembek atau makanan ternak yang tidak layak untuk dikonsumsi.
Selama tahun 2025 ini, penggunaan kata Slop semakin meningkat. Terlebih karena adanya proliferasi konten generatif AI yang memengaruhi berbagai platform digital. Termasuk di dalamnya menghasilkan video yang tidak akurat dan iklan yang aneh. Lalu, berita palsu yang terlihat sangat nyata, bahkan hingga buku digital yang ditulis tanpa memenuhi syarat atau standar editorial manusia.
Dan, kata Slop ini menjadi sebuah tanda di mana kekhawatiran terkait dampak AI terhadap kualitas informasi semakin meluas di masyarakat. Greg Barlow, Presiden Marriam-Webster mengatakan bahwa tingginya pencarian dan penggunaan kata Slop tersebut membuktikan kesadaran publik yang lebih besar terhadap fenomena konten rendah yang tesebar luas di internet.
Selain itu, dengan tingginya penggunaan kata ini juga menandakan bahwa masyarakat global pun memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan konten yang otentik dan bermakna. Bukan sekedar hasil buatan AI yang tidak akurat atau menyebarkan informasi yang tidak nyata.
