Di Tahun 2025 ini, 4 aplikasi buatan anak bangsa di Apple Developer Academy Indonesia berhasil menarik erhatian dengan inovasi yang diadirkan serta solusi nyata yang ditawarkan. Inovasi yang diberikan ini menjadi bukti bahwa kreativitas dan keterampilan peserta mampu menciptakan produk digital yang relevan dan memiliki dampak luas.
Keempat aplikasi yang dikembangkan dapat membantu pengguna dalam melakukan berbagai hal, seperti IoT untuk membantu keamanan armada motor sewaan, pelestarian Bahasa Jawa dengan aplikasi cerdas, analisis awah laut berbasis machine learning, hingga platform latihan hoki tanpa arena es. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak penjelasan di bawah.

4 Aplikasi Buatan Anak Bangsa di Apple Developer Academy
1. Bike Baik
Kita sebagai warga Indonesia pasti sudah mengetahui jika sepeda motor merupakan transportasi yang umum digunakan oleh masyarakat, terlebbih bagi wisatawan. Saat wisatawan menyewa motor, pastinya harus ada jaminan untuk itu.
Dalam hal ini, dibutuhkan pengelolaan armada yang lebih terukur. Dan dari sinilah tim Bike Baik merancang sistem berbasis iPadOS yang memanfaatkan IoT untuk dapat membantu para pebisnis rental motor.
Bike Baik memungkinkan pebisnis rental memonitor komponen vital, mulai dari ban, rem, oli, rantai, mesin, hingga filter udara. Selain itu, aplikasi ini juga dipergunakan untuk memproses data terkait gaya mengemudi, kondisi rute, dan pola penggunaan.
Apabila sudah terdeteksi adanya keausan lebih awal, operator dapat segera mlakukan perawatan secara optimal, sehingga menurunkan risiko kecelakaan serta menghemat biaya operasional kendaraan. Apalagi jika melihat kebiasaan berkendara masyarakat secara real time.
Theodore Michael Budiono, Product Designer Bike Baik mengatakan bahwa pihaknya berharap dapat memperluas layanan ini ke armada yang lebih besar lagi di masa depan, termasuk untuk layanan pengantaran.
2. Wikan
Saat ini, bahasa daerah sudah mulai banyak ditinggalkan, termasuk untuk Bahasa Jawa. Meski dituturkan oleh lebih dari 80 juta orang, namun penggunaannya semakin menurun mengingat peralihan generasi. Karena kegelisahan personal tim Wikan terhadap menurunnya penggunaan bahasa ini, membuat mereka menciptakan cara baru untuk menjaga kelestarian bahasa.
Penggunaan teknologi sudah sangat berkembang, dan jika melihat ke masa depan, ini akan terus berkembang pesat. Jadi, tidak heran jika tim Wikan menghadirkan cara baru untuk melestarikan bahasa ini menggunakan pendekatan teknologi.
Tim Wikan menciptakan sebuah aplikasi penerjemah Bahasa Indonesia — Bahasa Jawa dengan tingkat akurasi yang tinggi dengan memanfaatkan 185 ribu sampel audio yang mendukungnya. Lalu, terdapat dua ragam tutur yaitu ngoko dan krama. Dimasukkan juga ungkapan lokal yang membantu terjemahannya tetap sesuai dengan konteks budaya.
Dalam proses validasinya, termasuk untuk penyusunan pipeline koreksi audio ganda untuk meningkatkan presisi fonem dan konteks, dilakukan bersama dengan seorang profesor linguistik Jawa. Dan aplikasi ini sepenuhnya dibangun di atas ekosistem Apple, mulai dari Swift, SwiftUI, SwiftData hingga WhisperKit.
3. SeaLens
Pemantauan biodiversitas semakin mendesak di Indonesia karena iklim yang terus berubah dan polusi yang smeakin mengancam ekosistem laut. Inilah yang melatarbelakangi aplikasi SeaLens diciptakan.
SeaLens akan membantu para penelitiuntuk mengunggah video bawah laut yang akan memudahkannya menganalisis secara otomatis. Aplikasi akan dapat mengidentifikasi jenis ikan, menghitung populasi, hingga memangkas ribuan jam pekerjaan manual dalam studi kehutanan dengan model machine learning yang digunakan, seperti Ultralytics YOLO dan ByteTrack.
Pengembangan aplikasi ini dipastikan akan sesuai dengan tantangan yang dihadapi konservator lapangan dengan kolaborasi erat bersama lembaga konservasi LivingSeas Bali.
4. Hockey Home
Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang di mana rink es akan sulit untuk dijangkau. Oleh karena itu, para atlet hoki pun akan cukup kesulitan untuk berlatih di sini. Namun kini, melalui aplikasi, para atlet tidak lagi perlu berada di arena yang dipenuhi es untuk melatik keterampilan dasar bermain hokinya.
Aplikasi besutan anak bangsa ini hadir di iPhone dan iPad yang memanfaatkan model machine learning untuk mendeteksi puck atau objek latihan speerti bola tenis. GameKit yang dihadirkan juga sudah didukung multiplayer yang memungkinkan pelatih berlatih atau bertanding pada lokasi yang berbeda. Hockey Home juga dilengkapi dengan perangkat keras seperti stand cermin yang akan membantu dalam menjaga postur ketika berlatih.
Semoga artikel mengenai 4 aplikasi buatan anak bangsa di Apple Developer Academy Indonesia ini membantu Anda menambah pengetahuan tentang teknologi terkini. Dan dari sini juga Anda mendapat informasi mengenai anak bangsa yang memiliki keterampilan luar biasa yang perlu untuk disupport dan dibanggakan.








