Berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasiona (DSTSEN), pemerintah beri tambahan bansos di bulan Juni-Juli 2025 . Hal ini ditegaskan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf.
Beliau juga mengatakan bahwa Presiden prabowo Subianto berharap bantuan sosial ini diberikan tepat sasaran kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

Melihat dari data Dewan Energi Nasional atau DEN (2025) 45% dari Rp 504 triliun untuk bansos dari seluruh kementerian dan lembaga tidak tepat sasaran yaitu sekitar 1,9 juta lebih yang seharusnya tidak mendapat bantuan, tetapi selama ini mendapatkan bagian. Membuat Presiden Prabowo Subianto kali ini kembali menegaskan siapa saja yang pantas mendapatkan bantuan sosial ini.
Dengan harapan tersebut, Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 11,93 triliun untuk tambahan bansos periode Juni-Juli 2025.
Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan (Menkeu) mengungkap bahwa tambahan bantuan sosial (bansos) ini diantaranya yaitu sembako sebesar Rp 200.000 per bulan dan juga pangan berupa beras sebanyak 10 kg per bulan.
Tambahan kartu sembako ini akan dibayarkan pada Juni 2025. Sedangkan untuk bantuan pangan akan dilaksanakan oleh Bapanas dan Kementerian Pertanian (Kementan).
Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan bahwa BPS melakukan pembersihan data terhadap kesalahan sasaran. DTSEN juga sudah diperbrui pada 3 Februari 2025 sehingga penyaluran bansos ini dapat dilakukan berdasar pada data hasil validasi tersebut.
Dengan menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), bansos akan dibagikan selama dua bulan yaitu Juni dan Juli tahun 2025 kepada orang-orang yang berhak menerimanya sebagai salah satu program stimulus ekonomi.