BERITA TEKNOLOGI

Kalimantan Diprediksi Bergerak 7 cm Per Tahun Mendekati Pulau Jawa

×

Kalimantan Diprediksi Bergerak 7 cm Per Tahun Mendekati Pulau Jawa

Sebarkan artikel ini

Linimasa ramai membicarakan mengenai pulau Kalimantan yang setiap tahunnya mengalami pergerakan 7 cm mendekati pulau Jawa. Informasi ini dibagikan oleh sebuah akun Instagram melalui unggahannya pada Senin 17 Februari 2025 lalu. Pergerakan ini diakibatkan oleh lempeng bumi yang saling bertabrakan, dari sini dikatakan bahwa urang lebih 10 juta tahun lagi pulau Kalimantan dan pulau Jawa akan menyatu.

Kalimantan diprediksi bergerak 7 cm per tahun mendekati pulau Jawa ini ada karena Indonesia terletak di antara tiga lempeng bumi dengan arah pergerakan yang berbeda. Saat Lempeng Indo-Australia bertemu dengan Lempeng Eurasia, maka akan menimbulkan zona subduksi. Sedangkan di bagian Timur, Lempeng Pasifik menekan wilayah Papua dan Sulawesi yang akan menyebabkan patahan.

“Pulau Kalimantan yang berada jauh dari zona tabrakan (subduksi) dan patahan lempeng relatif stabil, sehingga terdorong ke arah barat daya 7 cm per tahun.. ,” tertulis dalam unggahan.

Tanggapan Peneliti BRIN

Menanggapi prediksi yang ramai dibicarakan, Danny Hilman Natawidjaja, salah seorang peneliti geologi dan kebencanaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka suara. Ia membantah narasi yang mengatakan bahwa pulau Kalimantan mengalami pergeseran tektonik sekitar 7 cm tersebut.

Hilman menegaskan bahwa tidak ada data yang menunjukkan adanya pergerakan tektonik yang dapat menyebabkan adanya pergerakan pulau kalimantan ke pulau Jawa hingga 7 cm.

Selain itu, Hilman juga menambahkan jika Kalimantan tidak mungkin akan mendekati Jawa dikarenakan kedua pulau tersebut berada pada satu Lempeng Eurasia yang tidak terpisah. Tidak akan ada pergeseran tektonik yang menyebabkan munculnya gunung berapi dan gempa bumi karena di antara Kalimantan dan Jawa tidak ada batas lempeng.

Perlu diketahui bahwa Eurasia merupakan lempeng tektonik yang meliputi sebagian besar wilayah Indonesia, seperti Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Kepulauan Nusa Tenggara, dan Pulau Maluku.

Lalu, Sumatera dan Jawa adalah wilayah yang letaknya di perbatasan lempeng. Oleh karena itu, Sumatera bertabrakan dengan Lempeng India dan Jawa bertabrakan dengan Lempeng Indo-Australia. Dua lempeng yang bertemu ini akan memunculkan zona subdiksi yang menghasilkan gempa.

Nah, karena pulau Kalimantan dan pulau Jawa tidak ada batas lempengnya, jadi zona subdiksi tidak akan tercipta, ungkap Hilman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *