BERITA TEKNOLOGI

China Ketakutan! 5.000 Satelit Starlink Adalah Misi militer AS?

×

China Ketakutan! 5.000 Satelit Starlink Adalah Misi militer AS?

Sebarkan artikel ini

Elon Musk baru saja memberikan gebrakan dengan munculnya Starlink, yang merupakan layanan internet satelit buatan SpaceX Perusahaan milik Elon Musk. Saat ini Starlink sudah meluncur di banyak negara, termasuk Indonesia. Dibalik kemeriahannya, China Ketakutan! 5.000 Satelit Starlink Adalah Misi militer AS?

Tentu saja ini adalah hal yang wajar, karena saat ini antara China dan Amerika Serikat sedang berseteru dan terus menerus saling curiga. Sepak terjang Perusahaan asal China kadang membuat AS cemas, dan begitupun sebaliknya.

Download Video Tiktok Tanpa Watermark Gratis

Di orbit bumi saat ini sudah ada 5.000 satelit Starlink dan tentu saja akan terus bertambah. Pada awal tahun, Tentara pembebasan Rakyat China melalui media resminya menyatakan jika banyaknya satelit Starlink di angkasa ada hubungannya dengan misi militer AS.

Ini bukan tanpa alasan, karena pada tahun lalu Pentagon memberi SpaceX kontrak guna pengembangan jaringan Starshield. Mereka menyebutkan bahwa Starshield adalah versi Starlink yang ditujukan untuk militer, termasuk untuk pemantauan Bumi.

Baca juga:  6 Cara Mendeteksi Orang yang Blokir Anda di Instagram

Juru bicara PLA menjelaskan kepada Asian Times “Kemampuan ini akan berfungsi sebagai pendorong penting bagi AS untuk mencapai dominasi ruang angkasa,”. Media tersebut memberi peringatan jika satelit orbit rendah Starshield akan mampu melakukan misi bunuh diri terhadap aset luar angkasa negara lain.

Menurut mereka hal itu akan memberikan peningkatan perlombaan senjata ruang angkasa dan berdampak buruk pada keamanan dan tata kelola antariksa. Sebelum ini di tahun 2022, periset asal China mempublikasikan studi yang meminta dibuatnya sistem di China untuk menghentikan kemampuan satelit Starlink.

Berlanjut pada pertengahan 2023, China sangat tidak senang saat Mongolia membuka negaranya untuk layanan Starlink. Cina khawatir, jika akses Starlink di Mongolia akan bocor ke China dan bisa dimanfaatkan guna kegiatan yang membahayan China.

Baca juga:  Segera, Fitur Playlist AI Akan Hadir di Aplikasi Spotify

Sebuah artikel lain di People’s Liberation Army Daily menjelaskan, “Meski Starlink mengatakan menyediakan internet kecepatan tinggi untuk keperluan sipil, mereka memiliki latar belakang mendalam terkait militer AS. Salah satu pusat peluncurannya ada dalam Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg AS dan menguji koneksi aman antara satelitnya dan jet tempur Angkatan Udara AS,”.

Artikel itu juga menyebutkan jika satelit Starlink akan mampu meningkatkan kekuatan tempur militer AS, termasuk melalui kemampuan penginderaan jarak jauh, komunikasi, navigasi, dan penentuan posisi yang didukung satelit.

Kecemasan ini tentu saja membuat China tidak mengizinkan Starlink beroperasi di wilayahnya. Dibulan Oktober 2023, Elon Musk sebagai pemilik Starlnk menjelaska ke Financial Times, jika Beijing mencari jaminan untuk Elon Musk agar tidak akan pernah menjaul Starlink di China.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *