Manusia memang dipermudah dengan adanya perkembangan teknologi digital. Namun, tidak bisa dipungkiri juga banyak kejahatan yang dapat dilakukan dengan perkembangan tersebut. Penjahat siber tentu akan memanfaatkan perkembangan teknologi ink untuk melancaran aksinya.
Modus yang digunakan beragam, mulai dari menipu dengan link, embel-embel yang menggiurkan, bahkan bisa dari file juga. Modus penipuan seperti ini sudah tak jarang memakan banyak korban yang tidak tahu berita terbaru tentang modus penipuan. Oleh karena itu, penting bagi kita si pengguna teknologi digital untuk selalu update berita modus penipuan terbaru agar tidak menjadi korban.

Salah satu modus penipuan yang kerap kali digunakan yaitu dengan file yang dikirimkan, biasanya melalui WhatsApp. File yang dikirim akan memiliki format dalam bentuk “APK”. File APK dibagikan ke ruang obrolan pribadi maupun grup yang dapat diunduh korban.
File APK tersebut mengandung malware yang bisa merusak sistem perangkat dan dapat mengancam keamanan data pribadi yang terdapat di perangkat.
Bukan hanya dari modus penipuan saja, APK yang diunduh dari sumber tak resmi juga besar kemungkinan mengandung malware yang dapat merusak keamanan perangkat. Namun, banyak sekali pengguna yang masih mengunduhnya dengan sengaja melalui toko aplikasi tidak resmi, sehingga perangkatnya berkemungkinan akan dimasuki malware.
Hal ini tentu sangat bahaya! Jangan pasang APK sembarangan jika Anda ingin perangkat, data pribadi, maupun akun bank aman dari akses penjahat siber.
Ciri-Ciri APK Berbahaya
Anda dapat mengenali beberapa tanda penipuan APK. Beberapa diantaranya yaitu:
1. Sumber Tidak Resmi
Saat Anda membeli ponsel, biasanya akan ada APK yang tersedia dan sudah dipastikan itu adalah APK resmi. Apabila ingin menambah APK, Anda bisa mengunduhnya melalui toko aplikasi resmi seperti Google Play Store, App Store, dan toko aplikasi bawaan ponsel jika ada.
Hindarilah mengunduh APK dari toko aplikasi tidak resmi. Ponsel saat ini sudah memberikan layanan keamanan sistem untuk menolak unduhan aplikasi dari sumber tidak resmi. Dengan ini, Anda bisa memilih untuk mengamankan privasi Anda dengan tidak melanjutkan instalasi.
2. Izin Akses yang Tidak Wajar
Aplikasi biasanya akan meminta izin untuk mengakses suatu hal yang dibutuhkan untuk mempermudah dalam layanan. Misal aplikasi Google Maps yang meminta izin akses lokasi pengguna, maka ini sufah sesuai. Jika ada aplikasi yang meminta izin tidak wajar atau tidak sesuai dengan kebutuhan aplikasinya, lebih baik tidak memberikan izin untuk mengantisipasi hal diluar kendali.
3. Rating Rendah dan Ulasan Negatif
Saat ingin menambah aplikasi di ponsel, Anda bisa mengunduhnya melalui toko aplikasi resmi. Tetapi meski resmi, banyak juga aplikasi yang menyamar seperti aplikasi resmi dari suatu layanan, sehingga Anda tetap harus berhati-hati.
Lihatlah rating dan ulasan yang diberikan pada aplikasi tersebut sebelum Anda benar-benar mengunduhnya ke perangkat. Rating akan sejalan dengan ulasan yang diberikan. Apabila ratingnya rendah, coba perhatikan ulasan apa yang membuatnya bisa menjadi begitu. Bisa jadi karena banyak ulasan negatif mengenai APK tersebut dan Anda bisa menghindari untuk mengunduhnya.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Tidak Sengaja Klik dan Mengunduh File APK?
1. Jangan panik! Ini akan membantu Anda untuk berpikir dengan tenang dan bisa melakukan langkah selanjutnya dengan benar.
2. Hapus file APK dari ponsel
3. Hubungilah layanan, marketplace, atau bank terkait untuk menutup akun yang ada di ponsel agar tidak bisa diakses oleh penipu
4. Blokir nomor pelaku dan matikan data internet
5. Hubungi operator seluler yang digunakan untuk mengamankan nomor telepon
6. Laporkan ke pihak berwajib agar segera ditindaklanjuti
Dari banyak kasus penipuan dengan modus file APK ini, kita harus lebih waspada lagi. Selalu update informasi terbaru dan jangan asal klik link atau file misterius yang dikirimkan oleh siapapun. Jangan juga mudah percaya dengan embel-embel yang menggiurkan. Semoga informasi ini membantu.