Jangan Asal Kirim, Biar HR Langsung Tertarik!
Zaman sekarang, ngelamar kerja nggak selalu harus via email atau portal karier. Banyak perusahaan—terutama UMKM, toko online, atau bisnis kekinian—yang buka lowongan lewat WhatsApp. Praktis, cepat, dan langsung nyambung ke HR. Tapi justru karena praktis, banyak juga yang asal kirim tanpa etika. Akibatnya? Bukan dipanggil interview, malah diabaikan.
Padahal, dengan cara yang tepat, melamar kerja via WhatsApp bisa jadi senjata ampuh buat dapet kerja lebih cepat. Tinggal tahu triknya, kamu bisa tampil profesional walaupun lewat chat.

Nah, biar nggak salah langkah, yuk simak Auto Diterima! Begini Cara Melamar Pekerjaan Lewat WA yang Benar.
1. Simpan Nomor Kontak dan Gunakan Nama Jelas
Langkah pertama yang sering diremehkan: menyimpan nomor HRD atau admin rekrutmen. Jangan asal chat tanpa tahu nama atau posisi yang kamu lamar.
Tipsnya:
• Simpan kontak dengan nama jelas: “HRD Toko XYZ”
• Kalau dapat info dari iklan lowongan, catat sumbernya.
2. Gunakan Sapaan Profesional
Jangan langsung nanya “Masih buka lowongannya, Kak?” tanpa perkenalan. Anggap WhatsApp seperti ruang kerja—tetap sopan dan profesional.
Contoh pembuka:
“Selamat pagi, Bapak/Ibu. Perkenalkan, saya [Nama], ingin mengajukan lamaran untuk posisi [Nama Posisi] yang saya lihat di [sumber].”
3. Jangan Kirim CV Tanpa Kata Pengantar
Banyak pelamar cuma kirim PDF tanpa teks apa pun. Ini bikin kamu terkesan nggak serius.
Solusinya:
Tulis pesan singkat pengantar sebelum kirim CV. Misalnya:
“Berikut saya lampirkan CV dan portofolio saya dalam bentuk PDF. Besar harapan saya untuk bisa bergabung dan berkontribusi di perusahaan Bapak/Ibu.”
4. Gunakan Format File yang Rapi & Ringan
Pastikan CV kamu disimpan dalam format PDF, bukan Word atau gambar buram hasil scan.
Tips tambahan:
Nama file juga harus rapi, misalnya: CV_Nama_Posisi.pdf
Ukuran file jangan terlalu besar (maks 2MB idealnya)
5. Perhatikan Jam Kirim Pesan
Kirim pesan di jam kerja (08.00–17.00), hindari malam atau dini hari. Kirim terlalu pagi/malam bisa bikin HR ilfeel.
Pro tip:
Kamu bisa draft dulu di Notes, lalu copy-paste saat waktunya pas.
6. Follow Up dengan Sopan
Kalau belum dibalas setelah 3–5 hari, boleh follow up. Tapi jangan ngegas atau spam.
Contoh follow up sopan:
“Halo Bapak/Ibu, saya ingin menanyakan kelanjutan proses lamaran saya yang telah saya kirim tanggal [tanggal]. Mohon informasinya jika ada tahapan berikutnya.”
7. Gunakan Foto Profil & Status yang Profesional
Ingat, HR bisa lihat foto profil kamu. Jangan pakai foto alay, selfie di kamar, atau status galau.
Sebaiknya:
Pakai foto dengan baju rapi dan wajah jelas. Kalau bisa, seperti foto formal atau setengah badan yang ramah.
8. Tulis dengan Ejaan yang Benar
Meskipun via WhatsApp, bukan berarti kamu bisa seenaknya pakai singkatan kekinian atau typo. HR akan menilai kamu dari cara kamu menulis.
Contoh yang benar:
“Halo, saya tertarik melamar sebagai Desainer Grafis.”
Bukan:
“Hai kak, aq mw lmr jd desain…”
9. Jangan Asal Broadcast!
Melamar kerja itu personal. Jangan kirim satu pesan yang sama ke banyak perusahaan sekaligus, apalagi pakai fitur broadcast.
Kenapa?
HR bisa tahu kamu asal tembak, dan itu menunjukkan kurang serius.
10. Akhiri dengan Harapan Positif
Tutup pesan dengan ucapan terima kasih dan harapan untuk bisa lanjut ke tahap berikutnya.
Contoh:
“Terima kasih atas perhatiannya. Saya menunggu kabar baik dari Bapak/Ibu.”
Melamar kerja lewat WhatsApp memang lebih simpel, tapi bukan berarti kamu boleh asal. Justru di sinilah tantangannya: gimana caranya tetap terlihat profesional di platform yang biasa kita pakai buat ngobrol santai.
Setiap pesan yang kamu kirim bisa jadi penentu masa depan kariermu. Maka dari itu, buat HR langsung tertarik dari awal. Tunjukkan kalau kamu serius, niat, dan layak dipertimbangkan.
Kalau kamu sudah siap, sekarang saatnya ambil ponselmu, rangkai kata terbaikmu, dan buktikan bahwa kamu kandidat yang pantas dipanggil interview.
Good luck, pejuang karier! Jangan lupa share tips ini ke teman-teman kamu juga ya—biar makin banyak yang auto diterima!







