BERITA TEKNOLOGIWHATSAPP

Bahaya Tersembunyi! Keamanan Chat WhatsApp hingga Telegram Dipertanyakan

×

Bahaya Tersembunyi! Keamanan Chat WhatsApp hingga Telegram Dipertanyakan

Sebarkan artikel ini

Beberapa aplikasi seperti WhatsApp dan Telegram mengklaim dirinya memiliki sistem keamanan yang maksimal dengan adanya sistem enskripsi end-to-end. Artinya, pengguna yang berkirim pesan menggunakan layanan ini tidak perlu takut percakapannya akan tersebar.

Dengan adanya sistem keamanan enskripsi en-to-end, pesan yang ada dalam ruang obrolan tidak akan bisa diakses oleh siapapun kecuali sang pemilik pesan. Bahkan pihak platform pun tak akan bisa mengaksesnya. Ini merupakan jaminan kemanan yang diberikan agar pengguna lebih nyaman dalam menggunakan layanannya.

Namun ternyata bahaya tersembunyi! Keamanan chat WhatsApp hingga Telegram dipertanyakan di tengah perkembangan teknologi digital yang semakin pesat ini.

Sebenarnya, pesan WhatsApp maupun Telegram akan tetap aman selagi sistem keamanan enskripsi end-to-end ini masih digunakan. Tetapi, ada beberapa aspek terabaikan yang di mana hal tersebut juga sangat berbahaya dan dapat dimanfaatkan oleh penjahat siber.

Aspek yang terabaikan tersebut tentu saja aktivitas pengguna pada platform selain mengirim pesan. Misal waktu komunikasi terjadi, siapa saja yang kanu hubungi, atau berapa lama kamu berkomunikasi. Hal ini akan dapat dimanfaatkan untuk sebagai alat pelacak bahkan lebih kuat. Aktivitas yang terekam oleh paltform tersebut dapat sangat berbahaya jika terabaikan.

WhatsApp sebagai salah satu aplikasi yang merekam aktivitas penggunanya seperti lokasi, waktu interaksi, hingga frequensi penggunaan untuk kepentingan analitik dan iklan dapat memberikan data tersebut juga ke pihak berwenang jika diminta.

Telegram nuga digunakan oleh banyak orang karena kemudahannya dan layanan channel publiknya. Namun, Telegram pernah diminta oleh pemerintah suatu negara untuk menghapus beberapa konten agar bisa terus beroperasi di wilayah tersebut.

Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan, meski dengan keamanan enskripsi end-to-end, pengguna harus berhati-hati. Pengguna harus melihat siapa yang menjalankan platform, dari mana asal platform dan bagaimana mereka merespon tekanan eksternal.

Jangan sampai dengan adanya embel-embel keamanan ini, kita sebagai pengguna digital lengah sehingga percaya akan keamanan yang diberikan, padahal keamana yang diberikan belum tentu benar-benar melindungi privasi kita sebagai pelanggan. Dan kita hanya tertipu karena tidak mengetahui informasi apapun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *