BERITA TEKNOLOGI

Wah, Tesla Ngadat! Pabrik di Asia Tenggara Ditunda

×

Wah, Tesla Ngadat! Pabrik di Asia Tenggara Ditunda

Sebarkan artikel ini

Wah, Tesla Ngadat! Pabrik di Asia Tenggara Ditunda. Keputusan Tesla untuk membatalkan proyek pabrik di Thailand membawa dampak signifikan bagi upaya negara tersebut dalam menarik investasi di sektor kendaraan listrik.

Pembatalan ini terjadi setelah pemutusan hubungan kerja dengan tim pengembangan bisnis Tesla di Asia Tenggara pada akhir tahun 2023.

Tesla Urungkan Pembangunan Pabrik Apa yang Terjadi?

Tesla, yang sebelumnya berencana untuk membangun pabrik baru di Thailand, kini memutuskan untuk menunda rencana tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk menghadapi tantangan rantai pasokan global. Sebagai gantinya, Tesla akan fokus pada perluasan jaringan pengisian daya Tesla Supercharger di Thailand, dengan target membangun 100 stasiun pengisian daya dalam lima tahun ke depan.

Baca Juga :  Jakarta Banjir! Kedatangan Ribuan Gamers Mobile Legends dan FF: Ada Apa ?

Pemerintah Thailand mengonfirmasi bahwa saat ini, Tesla hanya akan melanjutkan rencana pembangunan pabrik di Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jerman. Keputusan ini mencerminkan perubahan strategi perusahaan dalam menghadapi dinamika global.

Fokus Baru Tesla Prioritaskan Pengisian Daya dan Ekspansi Terbatas

Sebelumnya, pada November 2023, serangkaian pertemuan tingkat tinggi antara pemerintah Thailand dan Tesla telah menunjukkan prospek investasi yang positif. Kunjungan Perdana Menteri Srettha Thavisin ke pabrik Tesla di Fremont dan pertemuan dengan Rohan Patel di Chiang Mai sempat meyakinkan Tesla untuk berinvestasi di Thailand dengan target investasi sebesar 5 miliar dolar AS. Namun, pembatalan ini menunjukkan adanya perubahan mendalam dalam prioritas Tesla.

Baca Juga :  Robot di Tiongkok Mampu Ikut Lomba Lari Hanya dengan Satu Kali Pengisian Daya, Seperti Apa?

Keputusan serupa juga diambil Tesla terhadap rencana pembangunan pabrik di Meksiko. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap kebijakan proteksionis yang mengancam daya saing produk-produk Meksiko di pasar Amerika Serikat. Kini, Tesla lebih memilih untuk memperluas kapasitas produksi di fasilitas yang sudah ada, seperti di Shanghai dan Berlin, yang dianggap menawarkan lingkungan bisnis yang lebih stabil.

Baca Juga :  3 Tools AI Terpopuler yang Wajib Kamu Coba Sekarang

Dampak dan Strategi Masa Depan

Pembatalan proyek di Thailand dan Meksiko menandakan perubahan besar dalam strategi Tesla. Fokus perusahaan kini terarah pada penguatan infrastruktur pengisian daya dan pengembangan fasilitas yang ada, alih-alih membuka pabrik baru di pasar yang lebih berisiko. Ini menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Tesla menavigasi tantangan global dengan strategi yang lebih hati-hati dan terencana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *